Arthur memberhentikan mobil nya di jalan rumah nya yg luas. Ia melihat ke arah ana yg sedang melamun sejak tadi. Bahkan gadis itu tidak menyadari bahwa mobil sudah berhenti. Arthur menjadi merasa bersalah karna sejak tadi ia sedikit membentak nya ana menjadi diam.
Arthur pun turun dari mobil dan membuka bagasi mobil untuk mengambil kursi roda ana. Lalu membuka pintu mobil ana membuat ana tersentak kaget dan baru menyadari jika sekrang ana berada di rumah yg sangat besar.
Arthur menggendong ana menuju kursi roda nya. Namun saat arthur ingin mendorong kursi roda itu sudah di tahan duluan oleh ana.
"Kita dimana?" Tanya ana heran dan melihat ke arah sekitar nya. Ana merasa asing dengan tempat ini. Dan ana melihat disini ada beberapa bodyguard.
Arthur tidak menjawab pertanyan ana dan mendorong kursi roda ana ke arah rumah nya. Yah arthur membawa ana ke rumah nya. Mungkin dengan begini ana bisa merasakan rasanya mempunyai keluarga yg lengkap. Lg pula jika hari libur seperti ini keluarga nya akan berantai santai di rumah nya.
Ana masih melihat ke arah sekitar nya hingga ana memasuki rumah yg mendominasi warna putih dan abu abu di dalam nya. Rumah ini begitu indah membuat ana berdecak kagum berkali kali saat melihat nya. Sekrang ana tau sedang berada dimana dirinya. Sekrang ana sedang berada di rumah lelaki yg sedang mendorong kursi roda nya ini. Terbukti dari beberapa foto yg terpajang di dinding.
Saat mereka melewati ruang tengah. Mommy arthur merasa ada suara yg datang pun melihat ke arah suara tersebut dan saat melihat nya mommy arthur terkejut melihat sang putar membawa gadis yg berada di kurdi roda.
"Arthur siapa dia?" Tanya mommy arthur heran membuat daddy dan talia mengalihkan tatapan nya ke arah mommy nya lalu ke arah arthur yg sedang mendorong kursi roda yg tengah di tepati seorang gadis.
Ana yg mendengar suara pun menundukkan kepala nya takut. Ana takut saat melihat keluarga arthur disini.
Arthur yg melihat ana menundukkan kepalanya pun mengelus kepala ana sayang membuat pasang mata yg melihat nya semakin terkejut melihat perilaku arthur.
"Ana mom. Pacar arthur" ucap arthur santai dan mendapatkan tatapan terkejut dari mommy arthur dan talia. Sedangkan ana yg membeku mendengar ucapan arthur barusan. Dada nya berdebar saat arthur mengucapkan kalimat santai tersebut.
Ibunda arthur yg baru melihat 'lagi' anak nya membawa perempuan pun tersenyum lembut. Akhirnya putra nya itu bisa menemukan gadis lain.
Arthur mendorong kursi roda ana menuju ruang tengah yg di isi daddy arthur dan talia. Daddy nya arthur tampak biasa dan memasang wajah datar nya saja sedangkan talia menatap ana minat.
Arthur berlutut di hadapan ana dan meraih dagu ana agar tidak menunduk terus menerus. Dan ana pun menurut dan langsung melihat mata biru milik arthur yg berhasil membuat ana terpaku.
"Mereka keluarga gw bukan orang jahat, jadi lo ga usah takut. Dan berhenti nundukin kepala lo" ujar arthur semakin membuat mommy dan talia menatap arthur tak percaya.
Mommy arthur berpikir sejenak Bagaimana bisa anak nya itu berbicara panjang hanya untuk menyuruh sesorang tidak menunduk? Astaga ia rasa anak nya sudah kembali seperti dahulu walapun wajah nya sangat datar seperti daddy nya.
Talia? Ia berdecak kagum saat melihat abang nya itu berbicara panjang. Memang arthur jarang berbicara panjang jika di rumah dan sekarang? Ck talia sangat berterima kasih kepada gadis yg sudah membuat kaka nya seperti ini.
Clara~mommy arthur. Berjalan menghampiri ana dan tersenyum lembut ala keibuan nya membuat ana terpana dengan senyuman lembut itu.
"Hai sayang. Siapa namamu?" Tanya mommy arthur sekedar berbasa basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
FanficAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...