58. Akhir [END]

27.4K 1K 118
                                    

Kalo penasaran kenapa nongol lagi, cek paling bawah yak xixixi.

'Setelah tuhan memberikan luka. Tuhan juga tidak akan lupa untuk memberikan kebahagiaan'

。。。。。。。。。
。。。。。。。。。

Sudah sebulan ini ana dirawat agar jahitan bekas operasi tersebut kering. Sebenarnya sudah kering dari seminggu yg lalu, namun keluarganya melarangnya sampai dirinya benar benar sembuh! Ana sangat kesal dengan semua itu, namun tak elak dirinya senang karna dengan begitu, keluarganya sangat menyayangi dirinya.

Sebulan itu pula ana melatih kakinya hingga akhirnya sekarang dirinya sudah pulih dari masa lumpuhnya dan bisa berjalan tanpa menggunakan kursi rodanya. Ana benar benar senang!

Tiara dan clara sedang membereskan baju yg selama ini ana gunakan. Sengaja tidak menyuruh pelayan atas peritah nyonya radja yg ingin membereskannya sendiri. Clara yg ingin menjemput ana pun membantu tiara membereskan semua keperluan ana.

"Mami biarin ana aja" Ucap ana ingin membantu maminya yg sedang melipat pakaiannya.

"Utsss udh kamu diem dan duduk anteng disitu" Cegah tiara membuat ana memberengut kesal. Ini sudah kesekian kalinya dirinya ditolak untuk membantu kedua wanita tersebut.

Pintu ruangan terbuka menampilkan arthur yg baru saja datang. Dirinya memang baru saja pulang dari sekolah setelah hampir seminggu yg lalu dirinya membolos untuk menjaga ana.

"Ko kmu ga ganti baju dulu?" Tanya ana melihat arthur yg sekarang duduk didekatnya. Posisinya saat ini, ana duduk diranjang dan arthur duduk dikursi dekat ana.

Arthur hanya menggeleng menjawab ana. Terlalu malas dirumah disaat penyemangatnya berada disini.

"Oke sekarang udh siap semua" Ucap clara menatap tas berisi baju yg baru saja dirinya masukan.

"Makasih Mami, Mommy" Ucap ana melihat kedua wanita tersebut. Keduanya hanya mengamgguk.

Ana turun dari bangkarnya yg langsung di tegur oleh para lelaki yg berada di ruangan.

"Anaa!" Ana mendengus mendengar nada kompak mereka.

"Ana kan udh bisa jalan" Jawab ana sebal menatap para lelaki yg barusan menegurnya hanya karna dirinya turun dari bangkar.

"Kamu baru sembuh sayang. Jadi harus pake kursi roda dulu" Tiara berucap dengan lembut agar sang putri mengerti.

"Tapi kan ana mau jalan mami" Jawab ana memelas.

"Ga ada" Suara justin membuat ana menciut. Abangnya ini sekalinya berbicara membuat suasana menjadi merinding saja!

Ana dengan terpaksa duduk dikursi rodanya. Arthur pun dengan segera mendorongnya.

"Yg sabar yah twin" Alatha terkekeh geli melihat wajah masam kembarannya.

Mereka pun berjalan bersama dengan 3 pengawal yg menjaga mereka dibelakangnya.

Alex merangkul pinggang tiara dengan mesar, begitupun yg dilakukan samuel. Disebelah tangan samuel ada putrinya. Barang bawaan sudah dibawa oleh pengawal atas perintah alex.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang