'Kehilang adalah hal yg paling tidak disukai oleh setiap orang'
。。。。。。。。
。。。。。。。。Sudah hampir seminggu hubungan ana dan arthur membaik. Mereka berdua semakin dekat. Mereka berdua selalu menghabiskan waktu setiap ada waktu luang.
Namun di balik itu semua ana semakin takut, takut untuk kehilangan mereka semua. Kondisi tubuhnya kian melemah setiap harinya dan ia takut untuk meninggalkan semua orang yg ia sayang. Tapi itu tidak membuat ana menyerah. Dirinya terus berobat dengan dokter dokter terbaik yg papinya bawa. Seluruh keluarga ana mencari cari pendonor jantung agar ana sehat seperti orang lainnya.
"Ana jangan lupa minum obatnya" Ingat tiara kepada anak permpuan satu satunya itu. Ana pun mengangguk dan meminun obatnya dengan bantuan air yg berada di nakas.
"Sehat selalu MyTwin" Ana tersenyum manis mendengar ucapan lembut alatha.
Ana sekarang berada di ruang keluarganya, sedangnya tiara berada di dapur untuk menyiapkan cemilan setelah makan malam. Setelah ana berlatih berjalan, maka mereka akan makan agar ana bisa meminum obatnya. Setelahnya mereka akan berkumpul di ruang keluarga. Kelurga yg harmonis.
Tiara datang dengan membawa cemilan dan di belakangnya terdapat pelayan yg membawa minuman.
"Kmu tuh kenapa nyiapain si ra? kenapa ga pelayan aja?" Omel alex melihat istrinya membawa nampan berisi cemilan.
"Apasi kamu, ada anak anak jangan panggil aku kaya gitu" Omel tiara balik membuat alex kicep. Mengapa jadi istrinya yg mengomeli dirinya?
"Lagian harus berapa kali aku bilang sii? kalo urusan makanan aku yg nyiapin. Aku ga mau pelayan yg nyiapin semua. Aku tu ibu rumah tangga, harusnya aku yg lakuin itu semua! Kamu ga usah bawel!" Tiara berucap panjang dengan menata cemilan di meja. Ia pun duduk disamping putrinya yg sedang menatap televisi.
Alex pun menghembuskan nafas kesal melihat istri kecil nya sekarang lebih sering mengomelinya. Padahal itu demi kebaikan nya agar istrinya tidak cape. Terkadang dirinya bertanya, kemana sikap tiara yg lemah lembut itu? mengapa setelah sembuh dari penyakitnya tiara malah semakin cerewet dan suka mengomelinya? Tiara yg seperti ini mengingatkannya dengan clara, sahabat barbar nya.
Justin yg melihat adu mulut orang tuanya pun memutar kedua bola matanya malas. Ini seperti makanan sehari hari buat dirinya. Tapi tak ayal dirinya menyukai perdebatan mereka.
"Aduh mii, pii. Debat nya ntran aja kenapa? All ga pokus niii" Alatha menggerutu kesal mendengarnya. Dirinya sedang fokus bermain game, tetapi kedua orang tuanya memperdebatkan hal sepele.
"Kmu mau mami kutuk all?" Tanya tiara menatap anak nya tajam. Alatha melirik maminya lalu meringis saat mata tiara menatapnya galak.
"Engga ko mii, lanjut aja lanjutt" Ucap alatha dengan kembalu fokus kepada gamenya. Tiara pun mendengus kesal melihat tingkah putranya.
"Pokoknya aku tetep harus masak dan nyiapin cemilan setiap kita kumpul" Ucap tiara telak.
"Nanti kamu cape raa, aku ga mau kmu kenapa kenapa" Jelas alex agar tiara mengerti.
"Lebay" Cibir justin melihat papinya yg terus berucap seperti itu. Alex menatap anak pertamanya itu tajam dan justin pun hanya acuh.
"Raa-"
"Ijinin aku atau tidur di luar setiap hari?" Ancaman tiara berhasil membuat alex bungkam. Mana bisa seperti ituu. Istrinya ini sekarang berubah kejam. Menyebalkan.
"Fine!" Alex berucap lesu dan kembali mengerjakan pekerjaannya.
Ana hanya menggelengkan kepalanya melihat perdebatan orang tuanya. Jadi seperti ini rasanya melihat perdebatan kecil orang tua. Ana tersenyum kecil melihatnya. Rambutnya yg tergerai indah terus di usap oleh maminya yg fokus oleh televisi, dan tangan sebelahnya sibuk mengambil cemilan untuk di makan. Jika di lihat dari dekat seperti ini dirinya benar benar seperti melihat dirinya versi dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
FanfictionAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...