26. Renald

16.1K 994 4
                                    

Arthur mengenderakan motor nya dengan kecepatan sedang. Setelah bermalam di rumah sakit, subuh nya arthur pulang untuk bersiap berangkat sekolah.

Gerbang sekolah nya sudah terlihat dari mata nya. Dirinya manambah kecepatan. Lalu ia bisa melihat DiParkiran sudah ada kedua sahabat nya dengan bayu yg menggoda siswi siswi yg lewat. Arthur pun memarkirkan motor besar nya di samping motor kedua sahabat nya.

"Selamat Morning pa ketuu" Sapa bayu dengan cengiran andalanya.

Arthur membuka helm miliknya dan melihat ke arah sahabat nya dengan datar. Ia pun duduk santai di atas motor besar nya, lalu memperhatikan sekitar sekolah.

"Beres?" Tanya arthur datar melihat kedua sahabat nya.

"Jawab dulu ke bos sapaan gua. Ini malah nanya" Gerutu bayu kesal karna sapaannya tak di jawab.

Arthur tak menjawab dan terus manatap sahabat nya datar. Ia hanya butuh jawaban dari sahabatnya.

Wahyu yg waras pun menjawab pertanyaan arthur dengan tenang.

"Beres. Lu liat aja sekolah kita lg pada heboh sama berita pagi ini" Jawab wahyu.

Arthur hanya mengangguk lalu turun dari motornya dan pergi menuju kelas.

"Woii bos tunggu!" Triak bayu saat melihat arthur yg sudah jalan agak jauh. Para murid yg melihat nya pun sudah biasa.

Arthur berjalan di koridor menuju lift sekolah. Koridor yg sedang dalam keadaan ramai pun senyap saat melihat arthur berjalan di koridor menuju lift sekolah.

Tidak ada yg berani melihat arthur. Semua segan saat hanya menatap wajah arthur. Namun tak lama ada triakan yg memekikan telingan di sekitar.

"Ya ampun bos. Lo tuh ya kayanya hobby banget ninggalin orang deh. Hayati tuh ga bisa di giniin" Celoteh bayu dengan dramatis saat sudah ada di samping arthur.

Arthur hanya menatap bayu malas. Kenapa dirinya bisa mempunyai sahabat seperti ini?

Mereka bertiga pun memasuku lift untuk menuju kelas mereka. Di dalam lift mereka membicarakan tentang nasib citra dan teman teman nya.

Ting.

Lift berdenting. Mereka pun berpisah karna kelas mereka yang berbeda.

Arthur masuk ke dalam kelas yg seketika hening. Padahal tadi dirinya sempat mendengar kegaduhan di dalam.

Arthur duduk diam di bangku dan mengeluarkan ponsel miliknya. Namun itu hanya sebentar sampai suara milik sepupunya terdengar.

"Manusia kutub, nanti pulang sekolah ke rumah sakit ga buat liat ana?" Tanya aletta dengan wajah penuh harap.

"Hm" Jawab arthur dengan dehemanya yg masih fokus terhadap ponsel miliknya.

"Nebeng yah?" Ujarnya dengan senang.

"Ga" Masih dengan kefokusannya di ponsel arthur menjawab keingin sepupunya itu.

Mendengar jawab arthur membuat aletta cemberut. Baiklah alett akan mengeluarkan jurus ampuh yg akan ia keluarkan sejak kecil.

"Ishhh letta mau ikut arthur" Rengek letta dengan wajah cemberutnya.

Arthur menghela nafas nya dan nenaru ponsel miliknya di meja. Dirinya melihat ke arah letta yg masih cemberut dengan menatapnya penuh harap. Ini lah sifat asli aletta jika kemauannya tidak di turuti. Aletta itu sebenernya gadis yg manja jika sudah bersama dengan orang terdekatnya. Dulu Sering sekali arthur mendegar nada manja milik aletta jika kemauanya tidak ia turuti.

Mungkin banyak yg mengira dirinya tidak perduli dengan aletta karna yg orang tau, Walapaun aletta dan arthur sepupuan mereka jarang terlihat akur. Dengan aletta yg judes dan gampang hobby marah membuat kedua saudara tersebut sering berdebat walpaun aletta lah yg mendominasi perdebatan. Sedangkan arthur hanya diam dengan wajah datar nya.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang