Sudah 3 hari ana di rawat dan sudah 3 hari juga alatha selalu menjenguk ana di saat malam hari. Bahkan sesekali menginap di rumah sakit. Bunda sudah mengetahui alatha, dan bunda menyukai sikap sopan alatha walapun sikap nya masih sedikit dingin.
Keadaan ana sudah mulai membaik sekrang. Dan sekrang ana, bunda, raka, caca, letta dan alatha sedang membereskan pakaian ana yg ada disini. Mereka sudah berkenalan dengan alatha walapun respon alatha terkesan dingin. Mereka tau alatha siapa tpi sepertinya mereka harus berkenalan layak nya baru mengenal.
"Apa sudah semua?" Tanya bunda kepada orang yg berada di ruangan.
"Sudah bunda" jawab caca mewakili.
"Ya sudah mari kita pulang" ucap bunda dan membawa tas namun di ambil alih oleh raka.
Mereka pun berjalan di koridor rumah sakit menuju lift. Banyak yg menyapa dan iri melihat kedekatan mereka, apa lg melihat anak pemilik rumah sakit ada di dalam kedekatan nya.
Mereka sudah sampai di lobby. Ada 2 mobil disini yg satu milik alatha dan yg satu supir dari raka. Mereka pun memasuki mobil. Dengan raka, caca dan letta yg berada di mobil raka. Sedangkan ana dan bunda berada di mobil alatha.
Alatha menggendong ana menuju bangku depan mobil dan bunda duduk di belakang. Alatha memasuki kursi roda ana di bagasi. Lalu berjalan menuju kemudi. Alatha sudah mengatahui banyak tentang ana sebab selama 3 hari ini, ana selalu bercerita keseharian nya. Terkecuali di bully yg pasti, ana tidak menceritakan hal itu. Dan alatha sudah mengatahui penyakit yg di derita ana lewat dokter yg menangani ana.
Mobil pun melesat pergi menuju panti. Selama di perjalanan ana selalu berceloteh riang dengan alatha yg di sambut dengan lembut oleh alatha. Bunda yg melihat nya pun ikut senang, sebab tidak biasanya ana seperti itu.
Mereka pun sampai dan ternyata sudah ada mobil raka di halaman rumah panti. Bunda segera keluar dari mobil menuju rumah untuk sekedar membuat cemilan dan minuman untuk anak anak.
Alatha pun membuka bagasi mobil dan menggendong ana menuju kursi roda nya lalu mendorong nya masuk ke dalam rumah.
Setelah sampai mereka pun berkumpul di ruang tamu. Anak anak panti sedang bermain di luar.
"Wahh ternyata ini panti tempat lo tinggal na? Gilaa nyaman bangettt. Banyak anak kecil lg tadi" ucap letta senang karna baru pertama kali ke pergi ke panti.
Ana tidak menjawab ana hanya menjawab dengan kekehan melihat wajah senang letta.
"Na gw pengen liat liat panti aja yah bye. Hayo ca" pamit letta dan menarik caca. Caca pun menarik raka membuat raka pasrah di tarik oleh kedua makhluk ini.
"Apa nana ingin istirahat?" Tanya alatha membuat ana mengerucutkan bibir nya.
"Ka all mah ihhh nana di suruh istirahat terus. Bosen tauuu" kesal ana membuat alatha terkekeh melihat wajah kesal ana.
"Baiklah nana ingin apa?" Tanya ka alatha membuat mata ana berminar.
"Ice cream" ucap ana senang dengan pertanyaan alatha tadi.
"No!" Tegas alatha kepada ana. Bagaimana ia bisa memberikan ana ice cream di saat ana baru pulang dari rumah sakit?
"Ishh kalo tau gtu ga usah nanya nana mau apa" ucap ana kesal dan melipat kedua tangan nya di depan dada lalu membuang tatapan nya ke arah lain.
"Heyy nana baru saja keluar rumah sakit, bagimana bisa ka all memberikan nana ice cream?" Ucap alatha sedikit frustasi.
Ana diam tidak menjawab membuat alatha semakin bingung harus bagaimana menghadapai ana yg dalam mode ngambek. Ia tidak bisa melihat ana mendiamkan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
FanfictionAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...