'Setiap perbuatan akan ada balasannya. Ntah itu menyakitkan atau sangat menyakitkan!'
~Radja~
。。。。。。
。。。。。。"Ya ampun anaaa" Baru saja arthur menundukan ana di sofa suara dari arah dapur sudah menyambutnya.
Untung saja kedua sahabatnya sudah langsung pulang jadi tidak terlalu membuatnya pusing, apa lg sahabat tak warasnya. Bayu.
"Ana kenapa?" Tiara bertanya dengan khawatir. Mata nya sudah berkaca kaca melihat ada darah di kaki anaknya. Bahkan di kaos kaki anaknya juga ada darahnya.
Para pelayan yg melihat mona mudanya terluka pun segera mengambil baskom berisi air hangat dan juka kotak P3K.
Saat sudah ada, dengan segera tiara berjongkok dan mengobati luka putrinya. Air matanya sudah lolos melihat anknya terluka.
"Mami, ana gapapa ini cuman luka kecil" Ana berucap lembut saat mendengar isakan maminya.
"Ga! Anak mami ga boleh luka" Tiara terus mercau tidak jelas dan hal yg sama. Sarah yg melihatnya pun dengan segera membantu tiara.
"Nyonya, Biar saya yg mengobati non ana" Sarah berucap lembut agar nyonya besarnya tidak menangis dengan melihat luka putrinya.
Tepat saat sarah ingin mengambil alih pekerjaan tiara, tiara sudah mendorong sarah kuat membuat sarah terjatuh.
"JANGAN SAKITI ANAK SAYA!" Tiara dengan tiba tiba berteriak membuat sarah panik. Yg ia takuti nyonya besarnya kembali kumat.
Tiara terisak dengan memeluk ana kuatt. Arthur yg melihatnya pun ikut bingung, dan ia dengan segera menghubungi mommy nya. Siapa tau mommy nya bisa membantu.
Setelah menelpon mommy nya, arthur melihat ana yg sedang berusaha membuat tiara tenang. Tiara sudah histeris terus menerus.
Sarah dengan segera menghubungi tuan nya agar tiara tenang.
"Mami, mami tenang yah. Ana gapapa, ana disini sama mami" Ana berucap lembut dengan terus berusaha sekuat tenaga agar tidak menangis. Kondisi mami nya kembali terguncang saat melihat dirinya terluka.
Para pelayan dan pengawal pun ikut panik melihat majikan nya yg histeris dan terus memeluk putri satu satunya.
Alatha yg baru saja datang di buat kaget melihat ruang tamu yg sudah banyak pelayan dan pengawal yg berusaha menenangkan mami nya.
Alatha berlari menuju maminya. Lg dan lg ia di buat kaget saat melihat kaki ana yg terluka dan lecet. Kaus kaki nya pun ada noda darah walapun tidak banyak.
"Mami, mami tenang yahh. Ini all" Alatha berucap lembut dan berusaha mengalihkan pikiran maminya. Namun yg ia dapat malah tolakan dan mami nya terus memeluk ana.
"Mami" Sentak alatha melihat maminya. Tiara pun menatap alatha dengan tangisan yg belum reda.
"Anak mami luka. Anak mami luka" Racau tiara dengan menunjuk kaki ana yg masih berdarah.
"Mami, ana baik baik aja. Sekarang mami tenang yahh. Liat all liat " Pinta alatha yg berusaha keras agar tidak menurunkan air matanya melihat sang mami yg kembali drop.
Berhasil.
Tiara menatap alatha dan seketika tangisan nya berhenti. Tiara memeluk alatha erat dan kembali menangis.
"Mami takutt" Lirih tiara memeluk anaknya.
"Ana gapapa mii. Sekarang kita obatin luka ana yah? mami jangan nangis okey?" Tiara pun mengangguk mendengarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/209425133-288-k843418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
FanfictionAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...