'Terlalu sulit mengucapkan kata kata, disaat sebuah fakta mengejutkan yg sulit untuk di percaya'
~KarianaAgatha~
。。。。。。
"Ini nyata?" Tanya seorang pria paruh bayah dengan tatap tak percaya melihat lembaran lembaran kertas di tangan nya.
Melihat sang anak yg menganggukan kepalanya dengan yakin, Pria paruh bayah tersebut tersenyum haru kepada kedua anak nya yg saling diam dengan tatapan sulit di artikan.
"Kita akan berkumpul kembali" Lirih Pria paruh baya tersebut.
Salah satu dari anak nya bangkit dari duduknya dam memeluk sang ayah.
"All bener bener bahagia pih" Lirih alatha dengan terus mendekap sang papih.
Sang papaih hanya mengangguk dan membalas pelukan sang anak yg selalu manja terhadapnya. Bahkan di saat umur nya sudah remaja seperti ini.
"Ck. Manja" Sindir sang abang saat melihat sang adik memeluk sang papih.
"Sirik aja lu bang" Balas nya ketus dengan terus memeluk sang ayah.
"Kamu nih all, Musuh tau kelakuan manja kamu pasti mereka ga akan percaya" Sindir sang papih juga.
"Papihh" Rengek nya di saat sang papih juga menyindirnya.
"Najis" Sarkas sang abang.
"Justin" Tegur sang papih dengan nada peringatan.
Justin berdecak di saat sang papih membela sang adik. Sedangkan sang adik sudah menjulurkan lidah nya tanda mengejek, dan dirinya hanya membalas nya dengan tatapan tajam.
Alex yg melihatnya hanya menggelengkan kepala tak mengerti. Apa lg dengan sikap anak kedua nya yg sangat manja jika di rumah. Alatha akan sangat cuek dan dingin di luaran sana. Namun saat di rumah? Sangat menyebalkan. Bahkan selalu beradu mulut dengan sang abang, yg mana akan membuat sang abang kesal dan mengusirnya.
Beda hal dengan justin yg emang di rumah cuek dan pelit akan ekspresi maka di luar rumah pun sama nya, bahkan terkadang lebih dari itu. Memang sikap keduanya menurun dari dirinya walapun justin yg lebih mendominasi dirinya, tetapi dulu dirinya masih mau tersenyum walapun senyuman tipis. Namun justin akan mengeluarkan senyumnya jika bersama sang ibu yg sekarang sedang di rawat. Ahhh alex benar benar di buat bingung dengan sifat dan sikap anak anak nya ini.
"Lalu kapan papih akan bertemu dengannya?" Tanya alex memutuskan tatapan tajam dari kedua anaknya.
"Besok!" Jawab keduanya serentak membuat alex sedikit terkejut.
Mengelus dada nya sabar, dan menatap kedua anak nya tajam. Bisa bisa nya kedua anaknya ini berbicara serentak dengan nada senang, yg mana membuat nya terkejut.
Yang di tatap hanya cengegesan. Dan itu alatha, sedangkan justin santai santai saja melihat tatapan sang papih. Sudah biasa pikirnya.
"Yaudh sekrang kalian tidur, Istirahat. Besok kita akan melihatnya dan memberi kabar kepadanya" Ucap alex menyuruh kedua putra nya untuk ke kamar.
"Siyap boss" Ucap alatha dengan gaya hormat nya kepada sang papih.
"Good Night Pih" Ucap alatha dan mengecup pipi papih nya lalu pergi menuju lift untuk kembali ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
Fiksi PenggemarAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...