25. Wake Up?

16.5K 1K 4
                                    

Seorang lelaki sedang berkutat dengan banyak nya kertas di hadapannya. Sesekali ia mengetik sesuatu di laptop nya. Sampai akhirnya buyar saat adanya seseorang yg masuk secara tiba tiba tanpa mengetuk pintu.

"Bang? Kenapa orang suruhan lama banget buat selidikin soal ana? biasanya ga sampe selama ini" Ucap lelaki tersebut yg tak lain adalah alatha. Ia menghepaskan badannya di sofa dan memijit kepalanya saat pening menghampiri.

Lelaki yg di tanya hanya diam dan sibuk dengan kertas kertas yg ada di hadapan nya. Sesekali melirik adik nya yg seperti orang kehilangan gairah hidup.

Saat ingin menjawab seseorang datang dengan tidak sopan nya dan berucap.

"Hehh anak sultan. Bisa bisa nya lu ninggalin kita!" Ucap orang tersebut dan duduk di samping alatha di ikuti teman nya yg satu.

Alatha hanya diam dan melirik sahabt nya dengan tajam.

"Ekhm" Dehem lelaki tersebut yg melihat ketiga pemuda dengan tatapan tajam milik nya.

"Ehhh abang justin" Cengir Arion gugup melihat tatapan milik justin.

Justin hanya diam dan berdiri menghampiri ketiga orang yg sudah menggangu jam kerja nya ini.

"Kenapa?" Tanya justin datar setelah duduk dan berhadapan di ketiga pemuda tersebut.

"Makin Kaku aja bang. Santuy ae muka nya" Canda arion dengan kekehan nya yg di balas dengan tatapan datar milik justin. Kenzi menyikut lengan arion pelan dan melototi sahabat nya ini. Arion hanya meringis melihat tatapan dri dua orang tersebut.

"Kita juga ga tau bang, kita cuman ngikut si al nih" Ucap kenzi. Kenzi doang emang yg waras.

"Bang kenapa hasil tentang ana lama banget? ga biasanya lama kaya gini" Ucap alatha dengan nada gusar.

Justin hanya diam. Melihat kegusaran adik nya. Apa yg terjadi lg sekarang? tidak biasanya al seperti ini. Yang pasti ada hal yg tidak beres.

"Kenapa?" Tanya justin kembali.

Alatha menghela nafas gusar dan menegakan tubuh nya. Berbicara dengan abang nya harus mempunyai stok sabar yg banyak.

"Ana sekarang kritis bang, padahal baru kemaren dia keluar dari rumah sakit. Gua percaya ada yg ga beres kenapa ana kaya gitu. Belom lg dada gua jdi makin sakit dan perasaan kacau gua makin jadi saat liat ana di rumah sakit" Jelas alatha panjang lebar mengeluarkan segala pikiran nya.

Justin hanya diam menatap ke depan dengan datar menanggapinya penjelasan adiknya. Kedua sahabat adik nya hanya diam dan menyimak. Justin pun mengeluarkan ponsel milik nya dan menghubungi seseorang.

"...."

"Saya mau hasilnya malam ini" Ucap justin datar dan tegas.

"...."

"Saya tidak perduli" Ucap nya makin dingin dan mematikan telpon secara sepihak.

Justin pun berdiri dan kembali berkutat dengan pekerjaan nya tanpa memperdulikan ketiga pemuda tersebut.

🔥🔥🔥🔥

Sekarang ini arthur sudah kembali ke rumah sakit, setelah pergi ke rumah nya untuk sekedar ganti baju dan izin. Luka di wajah nya sudah ibu nya obati, walapun ia harus mendapat ceramahan panjang dari ibunya.

Arthur sedang duduk di ruang tunggu. Dirinya ingin masuk, tetapi masih ada bunda di dalam ruangan ana. Orng yg biasa jenguk ana sudah pamit dan setelah makan malam mereka akan kembali.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang