40. Pengganggu

14.8K 944 17
                                    

'Terlalu banyak orang yg melupakan seribu kebaikan hanya karna satu kejahatan'

~RAP~

。。。。。。

"Ini karin dan ini rian bun" Ana memperkenalkan karin dan rian kepada bunda rara yg tersenyum lembut.

Mereka memang sekrang ada di panti asuhan untuk menyerahkan karin dan rian agar dua anak kecil tersebut tidak menjadi gelandangan. Disini juga ada alatah dan kedua sahabat nya. Saat akan berangkat, alatha datang dengan kedua sahabat dan mereka pun ingin ikut bersama mengantarkan karin dan rian.

Karin yg awalnya takut untuk melihat semua orang yg ada disini pun sudah sedikit rileks dan mau berbaur dengan semuanya.

"Hai karin, rian. Kenalin saya bunda rara. Saya akan jadi bunda kamu sekarang" Bunda rara berucap lembut.

"Hai bunda, aku kalin" Salam karin. Ana sudah mengajarkan nya agar selalu ramah kepada semua orang. Harus selalu berani menghadapi semua orang.

Rian pun memperkenalkan diri. Bunda rara tersenyum lembut melihat kedua anak kecil tersebut. Mengapa bisa ada anak kecil secantik dan selucu karin yg bernasib sampai seperti ini?. Umur rian pun seperti sudah mengerti dengan kondisi.

"Karin, rian sekarang kalian main ya sama yg lain. Karin inget kata ka ana harus apa?"

"Halus selalu belbuat baik" Ucap karin lucu membuat semua orang gemas melihatnya

Di ruangan ini hanya ana, arthur, alatha, bunda rara, karin dan rian. Sedangkan caca, letta, bayu, wahyu, arion dan kenzi sudah bermain di luar bersama anak panti lainnya.

"Rian jaga karin" Perintah ana.

"Selalu dan harus ka" Kekeh rian membuat ana mengelus rambut kedua bocah tersebut. Karin dan rian pun keluar rumah untuk bermain.

"Jadi? Bagaimana bisa ana bisa ketemu karin dan rian?" Tanya bunda rara yg belum mengetahui.

"Ana ketemu mereka di dekat sekolah saat menunggu ka al" Ana menceritakan semua nya kepada bunda rara. Menceritakan bagaimana karin dan rian bisa menjadi seperti ini. Bunda rara menyimak dengan baik saat ana menercitakannya. Selelau seperti itu. Rata rata anak pasti selalu di buang oleh orang tua kandung mereka padahal anak adalah titipan tuhan.

"Yaudh. Karin sma rian biar bunda yg urus" Bunda rara tersenyum dengan mengusap rambut ana lembut.

"Yaudh ana mau main sma anak panti dulu yah bun" Ucap ana yg di angguki bunda rara.

Alatha dan arthur pun pergi mengikuti ana setelah berpamitan dengan bunda rara.

Mereka bertiga pergi ke taman rumah panti yg sudah ramai karna adanya teman teman ana, alatha dan arthur.

"Ka anaa" Pekik semua anak kecil saat melihat ana menghampiri mereka di ikuti dengan kedua pria yg saling diam. Alatha hanya mendorong kursi roda ana menuju kumpulan anak anak.

"Ka ana ko balu kesini?" Tanya ira, Bocah 5 tahun yg seumuran dengan karin.

"Kaka banyak tugas" Ucap ana sedikit berbohong. Padahal ia selalu berada di rumah sakit.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang