33. Masa Lalu [1]

16.7K 881 1
                                    

'Tidak perlu di ingat jika itu menyakitkan. Lupakan, dan kuburlah memori itu dalam dalam'

。。。。。。。
。。。。。。。

Seorang wanita sedang menggendong bayi di dekapan hangatnya. Sesekali berbicara kepada sang anak membuat sang anak tersenyum dengan tangan terangkat untuk menggapai wajah sang ibu.

"Clara, apa kau akan menginap disini kembali?" Tanya seorang wanita satu dengan perut yg besar.

Duduk di sebelah wanita yg di panggil clara dan mengelus lembut perut buncit nya dengan senyuman manis.

"Ara, aku akan tinggal disini selama kau melahirkan baby twin" Ucap clara membuat senyuman seorang wanita tersebut mengembang.

"Aku sangat tidak sabar untuk menantikannya" Ucap tiara menatap perut besar nya dengan tangan yg mengelus nya lembut.

"Oh ara, kau tau? kau sangat beruntung bisa melahirkan bayi kembar" Ucap clara iri membuat tiara terkekeh.

"Apa bayi tampan mu tidak membuatmu senang?" Godanya membuat clara mendeluk kesal.

"Pertanyaan macam apa itu? jelas sekali aku sangat senang. Kau tau bukan? aku sangat amat menantikan kehadiran nya" Kesal clara menatap sang anak yg skrng sudah ada di pangkuannya dengan tatapan lembut.

Suara pintu terbuka membuat dua wanita tersebut teralihkan ke depan pintu utama, dimana seorang bocah lelaki tampan dengan wajah datar nya dab di ikuti oleh satu wanita yg tak lain adalah babysisternya.

"Jus, sudah mami bilang berapa kali? ubah lah wajah mu itu. Kau ini sangat pelit akan ekspresi boy" Gerutu sang mami kepada sang anak.

Justin yg melihat gerutuan mami nya oun tersenyum agar mami nya tidak kembali kesal. Dirinya menyalami mami dan mommy yg sedang bersantai di ruang tamu.

"Oh anak ku yg tampan. Kau sudah pulang?" Ucap clara dengan mengelus rambut justin. Justin hanya mengangguk.

"Heii aku mami nya, clara" Protes tiara tak terima.

"Oh ayo lah ra, dia juga anakKu" Protes clara tak mau kalah.

"Tapi aku mami nya. Aku yg melahirkannya" Tak mau kalah dengan clara, tiara protes kesal.

"Dasar bumil" Gerutu clara. Semenjak hamil, sahabat nya ini sangat sensitif dan tak mau kalah. Padahal sebelum mengandung, tiara membiarkan dirinya menganggap justin anaknya.

"Aku adalah anak kalian" Justin menengahi keduanya agar tidak ribut. Dan kedua wanita itu pun diam.

Justin menghampiri clara dan melihat bayi berumur 3 bulan dengan senang. Dirinya menoel noel pipi bayi tersebut membuat sang bayi menggeliat. Justin pun tertawa lucu melihatnya. Seperti cacing saja pikirnya.

"Mom? Kapan baby al bisa lali?" Tanya justin kepada clara.

"Baby ar jus bukan baby al. Dan lari bukan lali" Koreksi clara, dan justin hanya mengedikan bahu nya. Benar benar bocah ini pikir clara.

"Aku ke kamar mandi dulu" Ucap tiara dan berjalan dengan hati hati ke kamar mandi.

"Bial jus antal" Ucap justin dan melepaskan ransel nya. Lalu mengikuti sang mam.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang