Sekrang arthur sudah rapih dengan baju hitam polos dan jaket boomber berwarna biru nya. Arthur mengambil kunci mobil, handphone dan dompet. Sekrang ia ingin mencari tahu rumah ana. Ia ingin berusaha mendapatkan hati ana.
Entah lah sebenarnya arthur tidak yakin dengan perasaan nya. Tetapi sekrang ia harus meyakinkan nya. Ia harus mulai mendekati ana. Kejadian di rumah sakit saat itu membuatnya sedikit yakin dengan perasaan nya. Dan yg sekarang ia lakukan adalah mengikuti apa yg hati nya katakan.
Arthur berjalan santai dan menuruni anak tangga satu persatu. Dan saat ia melihat ke arah ruang keluarga, ternyata sudah ada orang tua dan adik nya yg sedang bersantai.
"Mau kemana bang?" Tanya mommy nya melihat anak lelaki nya yg sudah rapih.
"Main" jawab arthur. Mommy nya pun menganggukan kepalanya mengerti.
"Arthur main. Assalamualaikum" pamit arthur kepada mommy dan daddy nya.
"Wa'alaikumSallam" jawab mommy dan daddy arthur dan juga talia yg sedang asik bermain handphone.
Arthur pun mengeluarkan mobil nya. Yah arthur hari ini memutuskan untuk membawa mobil saja. Arthur melajukan mobil menuju Markas terlebih dahulu. Ia harus bertanya kepada teman nya cara mendekatkan wanita. Karna ia tidak pernah mendekati wanita seperti ini.
Setelah sampai di Markas. Tenyata masih lumayan banyak yg berda disini, mungkin ada yg menginap.
Arthur keluar dari mobil nya dan memasuki Marksa dan pertama yg ia lihat adalah ruangan yg begitu berantakan dengan sampah cemilan dan kulit kacang. Orang orang yg berada disini hanya sebagian yg sudah bangun sisa nya masih tergeletak di ruangan yg sudah di ampari karpet.
Arthur berjalan menuju soffa di samping rama yg sedang bermain handphone nya. Rama yg melihat kehadiran bos nya pun bersalaman ala lelaki.
"Tumben bos pagi pagi kesini" ujar rama heran. Biasanya bos nya ini akan datang siang hari atau malam hari. Dan rama yakin jika bos nya ini membutuhkan sesuatu.
Arthur tidak menjawab ia menghela nafas dan melihat ke arah rama yg melihatnya juga heran.
"Cara deket cewe?" Ucap arthur dengan muka datar membuat rama berpikir keras untuk mengartikan ucapan bos nya ini. Bos nya selalu saja seperti itu. Saat berbicara, dan saat membuat strategi.
Setelah beberapa menit memikirkan dan mengulangi kata kata arthur, rama pun paham apa maksud dari bos nya itu.
"Lo nanya gimana cara deket sma cewe?" Tanya rama dengan wajah tak pasti nya. Arthur pun mengangguk singkat, membuat rama membulat kan mata nya. Astaga bos nya ingin dekat dengan cewe? Ini benar benar langkah.
"Gampang bos lo ajakin dia jalan aja nanti juga lo deket sma dia. Terus nih yah bos lo kasih perhatian ke dia, jangan datar kaya gini. Kasih senyum ke dia juga biar dia terpesona dan nyaman sma lo" ucap rama memeberikan saran.
Arthur menangguk dan berdiri dari duduk nya setelah mengucapkan makasih kepada rama. Rama yg melihat bos nya pergi pun heran. Bos nya kesini hanya ingin menanyakan hal itu? Yg benar saja. Rama pun kembali bermain handphone untuk menghilangkan kegabutan nya.
Arthur menjalankan mobil nya meninggalkan Markas saat ia sudah tau apa yg harus ia lakukan. Arthur mengeluarkan handphone nya yg berada di saku jaket nya dan menelpon sepupunya lg agar ia tahu di mana rumah ana.
Arthur mencari nomor telpon sepupu nya itu untuk ia telpon.
"Napa lo telpon telpon gw hahh!" Ucap letta di seberang sana dengan nada kesal nya.
"Alamat ana" ucap arthur dingin dan fokus tehadap kendaraan nya.
"Dasar lo ya sepupu laknat! Butuh ke gw doang! Semalem gw ngomong panjang lebar cuman lo jawab 'oh' dan yg lebih parah nya lg, lo langsung matiin gtu aja. ga tau terima kasih, terima kasih nya amat si lo jadi sepupu!" Cerocos letta menggebu gebu.
![](https://img.wattpad.com/cover/209425133-288-k843418.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different [END]
FanficAku gadis yg jauh dari kata sempurna. Aku gadis cacat yg akan sulit berjalan. Aku gadis yg hanya bisa bertahan hidup dengan segala macam obat. Aku gadis lemah yg akan selalu menjadi bahan bullyan teman temanku. Dan aku hanya gadis yg mengharapkan ke...