13. Cemburu?

17.3K 1.1K 22
                                    

Jam sudah menujukkan pukul 20.00 wib.  Tetapi arthur masih betah di ruangan ana. Ana si memberikan nya saja sebab ana juga membutuhkan teman. Karna bunda nya tidak bisa datang jam segini. Biasa nya saat malam hari, panti harus bunda urus.

Jangan tanyakan apakah ramai di ruangan ana atau tidak pasti jawaban nya adalah tidak. Sebab arthur hanya diam dan bermain game di handphone nya. Sedangkan ketiga sahabat nya sudah pulang sejak tadi.

Ana jengah sendiri melihat arthur yg diam saja. Apa arthur tidak bosan berdiam diri dengan memantengkan hp berjam jam? Ana saja yg diam terus sudah jengah sendiri. Ana sudah mengajak nya mengobrol sejak tadi tetapi hanya di balas anggukan, gelengan dan beberapa kalimat saja. Ana yg kesal dengan tanggapan arthur pun memilih diam dan menonton televisi.

Di tengah keheningan mereka, pintu terketuk dan terbuka menampilkan wajah lelaki tampan bermata abu abu dengan wajah datar nya. Ana yg melihat nya pun langsung berbinar.

"Ka alll" teriak ana senang. Membuat arthur mengalihkan tatapan nya dari handphone ke lelaki tersebut. Arthur cukup terkejut saat melihat lelaki tersebut. Arthur sangat tau siapa dia. Ketua gangster terkuat di dunia. Memiliki komplotan di setiap negara. Jangan salah sangka gangster nya bukan gangster yg buruk. Gangster komplotan nya selalu membantu orang di saat yg membutuhkan. Bahkan komplotan nya kejam di saat sedang melakukan misi nya.

Yah siapa lg jika bukan alatha yg kemari? Ia membuktikan janji nya kepada ana bahwa malam ia akan kesini kembali.

Alatha menghampiri ana dengan senyum tulus nya. Membuat ana nyaman melihat senyuman nya.

"Hai nana. Bagaimana keadaanmu?" Tanya alatha berdiri di samping ana, sebab bangku sudah di tempati oleh arthur. Jadilah alatha berdiri dan mengelus rambut ana lembut.

"Nana kangen ka all" rengek ana dan memeluk alatha. Alatha terkekeh mendengar nada ana. Entah lah dia suka dengan sikap dan sifat ana yg manja kepadanya. Ia merasa dekat dengan adik kecil nya.

"Baru sebentar ka all tinggal udh kangen aja" ucap alatha masih dengan kekehan nya.

Ana cemberut mendengar ucapan alatha. Ana pun melepaskan pelukan nya yg nyaman tadi dan melihat ke arah alatha dengan kesal.

"Ka all bilang apa? Sebentar? Itu berjam jam ka all" ucap ana kesal. Alatha yg gemas dengan ana pun mencubit pipi ana gemas.

"Sthhh sakit ka all" rengek ana. Alatha pun terkekeh melihat pipi ana yg memerah membuat nya tambah menggemaskan.

Alatha pun mengelus pipi ana dan memeluk ana kembali. ana pun menyandarkan kepala nya di dada bidang alatha. Ana pun melingkarkan tangan nya ke perut alatha dan menenggelamkan kepala nya ke dada bidang alatha untuk mencari kenyamanan.

Posisi ana sekrang sedang duduk dan bersandar kepada alatha. Dan alatha yg duduk di pinggiran kasur bangkar ana dengan terus mengelus kepala ana dengan nyaman. Membuat sang empu nya mengantuk.

Arthur yg melihat dua sejoli itu pun terdiam. Entah dia harus berbuat apa yg pasti ia tidak menyukai kedekatan mereka.

Arthur pun bangkit dari duduk nya dan pergi dari ruang rawat ana dengan menutup pintu ruangan sedikit keras membuat ana bingung, sedangkan alatha hanya acuh.

Arthur berjalan menuju parkiran rumah sakit untuk mengambil motor nya. Setelah itu menyalakan motor nya lalu melesat dengan cepat menuju markas. Ia tidak perduli dengan keselamatan nya yg ia pikirkan sekrang adalah. Mengapa gangster terkuat di dunia itu bisa dekat dengan ana nya? Yg ia tahu dari teman teman nya adalah ketua tersebut sangat kejam dan berhati dingin. Tetapi ini apa? Lelaki itu tersenyum dengan ana. Lelaki itu bersikap lembut dengan anaNya?

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang