39. Karin Dan Rian [2]

14.2K 900 11
                                    

'Yang Sederhana saja. Yg berlebihan itu tidak baik'

~RAP~

Malam ini ana sedang bercanda ria di ruang tamu bersama keluarga nya dan tambah pula dengan karin dan rian. Keluarganya sudah mendengar cerita dari ana. Dan alex pun tidak mempermasalahkan kedua anak kecil itu tinggal sehari.

"Ka ana. Kalin mau dong cantik kaya kaka" Suara karin membuat semua keluarga tertawa, kecuali justin tentunya. Ia hanya sibuk dengan laptop di pangkuannya. Alatha pun menerima kedua anak kecil itu. Kondisi rumah nya semakin ramai saat kedua bocah tersebut ada, walapun awalnya mereka takut karna banyak orang berbadan besar. Tetapi ana sudah meyakinkannya.

"Karin udah cantik ko. Bahkan ka ana mau cantik kaya karin" Ana duduk di sofa dengan tangan yg mengelus rambut karin, ana ingin duduk bersama karin. Di samping nya sudah ada alatha yg mengelus rambut nya pula.

Kondisi ruangan sangat hangat karan tawa mereka. Ocehan ocehan karin pun membuat mereka tertawa. Tv yg menampilkan film kartun pun hanya sesekali di tonton.

"Iya si. Kata bang ian juga kalin cantik" Karin cengengesan sendiri dengan jawabanya.

"Sudah malam. Lebih baik sekarang kalian tidur" Alex memperintahkan kepada anak anak nya. Dirinya sedikit terhibur dengan adanya kedua bocah laki laki dan perempuan. Aura mereka berdua sangat menenangkan. Di tambah lg dengan kelembutan ana. Alex jadi merindukan istrinya.

Alatha pun menggendong ana menuju kursi roda nya. Kedua bocah tersebut pun mengikutinya. Karna memang kamar nya tidak jauh dri kamar ana.

Tinggalah justin yg masih berkutat dengan laptopnya dan alex yg mematikan Tv.

"Jangan terlalu larut" Pesan alex kepada anak pertamanya. Justin hanya menganggukan kepala dan kembali sibuk dengan pekerjaannya. Alex pun pergi kekamarnya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Ana sudah berada di kelas nya. Dan ana juga sedang bercerita tentang karin dan rian kepada caca dan letta. Jam istirahat mereka habiskan dengan cerita ana. Di depan mereka sudah ada berbagai macam makanan dan cemilan.

"Ihhh gemoy. Nanti caca ikut ana yaa" Pinta caca yg di angguki ana dengan semangat.

"Gue juga mau ikut donggg" Seru letta juga.

"Iya kalian ikut anterin karin sma rian" Ucap ana di jawab pekikan senang keduanya.

Dan tidak terasa sudah jam pulang sekolah. Arthur menatap ana yg sedang membereskan peralatan belajarnya. Sampai ia membuka suara, ana memberhentikan kegiatannya.

"Bareng" Ucap arthur. Ana menatap arthur bingung. Dan setelahnya ia paham

"Aku mau ke panti nanti anterin karin sma rian. Maaf ya arthur" Jawab nya tak enak karna menolak arthur.

"Ikut" Cukup lama ana diam mendengar ucapab arthur. Setelah paham ia pun mengangguk.

"Ayoo anaa" Ucap kedua gadis dengan riang.

"Kalian ga mau pulang dulu buat ganti baju?" Tanya ana kepada caca dan letta. Mereka menggeleng kompak dan menjawab dengan kompak pula.

"Kelamaan" Ana hanya menghela nafas melihat keduanya yg menyengir tak berdosa.

Setelah selesai membereskan peralatan beljarnya, ana menekan kontrol yg ada di kursi roda nya. Namun di ambil alih dengan arthur yg mendorong nya.

Different [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang