Pagi ini, Fara pergi kesekolah mengendarai mobilnya yang dihadiahi kedua abang kembarnya saat dia ulang tahun kemarin.
Dia kesekolah sendiri dikarenakan Rafa yang tiba-tiba mengirimkan pesan padanya. Katanya lelaki itu tidak akan sekolah karena ada acara keluarga yang harus dia hadiri. Fara pun mengiyakan saja, toh itu acara keluarga dan juga dia bisa pergi kesekolah sendiri tanpa dijemput oleh Rafa.
"Pagi Neng Fara," sapa para inti Adlerauge yang tengah duduk di kursi dekat lapangan upacara.
Fara tersenyum tipis kemudian membalas sapaan mereka. "Juga,"
"Eh neng. Bos kemana yah? Kok gak sekolah? Tadi ditelpon juga gak diangkat." Tanya Rey mewakili teman-temannya.
"Hari ini dia gak sekolah, ada acara keluarga katanya." Jawab Fara yang membuat mereka semua membulatkan mulut mereka sambil mengangguk-anggukan kepala mengerti.
"Ooh gitu toh. Neng Fara mau kekelas?" Kata Sam yang diangguki Fara. "Kita antar yah, anggap aja lagi ngejaga Ratu saat sang Raja tidak ada ditempat."
"Heh gak usah. Gue bisa kekelas sendiri." Ucap Fara lalu berjalan meninggalkan mereka.
Mereka yang melihat Fara pergi pun langsung menyusul dan berjaga dibelakang seperti seorang pengawal yang menjaga Ratu nya.
Saat perjalanan menuju kelas, Fara mendengar bisik-bisikan dari adik kelas serta kakak kelas tapi tidak dia dengarkan.
"Wah asik yah jadi kak Fara, dijaga terus tuh."
"Ih mau dong kayak gitu dijaga,"
"Sumpah gue kok baper yah liat yang kek gini?"
"Kayak pengawal lagi jaga Ratu nya."
Begitulah bisikan-bisikan yang Fara hiraukan.
"Neng Fara," panggil Sam sambil memegang bahu Fara. Fara berbalik dan menaikkan sebelah alisnya.
"Itu udah sampai kelasnya. Masuk gih," ucap Sam sambil melirik sekilas kearah kelas Fara.
Fara menganggukan kepalanya sekilas, "Thanx udah anter gue sampe sini." Ucap Fara yang diangguki para inti Adlerauge.
"Gak masalah atuh neng. Kita kekelas dulu ya.. byeee" ujar Sean lalu melambaikan tangannya dan berjalan kekelasnnya diikuti para inti Adlerauge yang tadi mengantar Fara.
***
"Fara. Lo udah buat tugas matematika? Yang kemarin itu." Tanya Fahryan, salah satu anak kelas IPA 2 yang duduk bersama Kristiani.
Fara mendongakkan kepalanya, menatap Fahryan kemudian mengangguk sekilas.
Fahryan tersenyum penuh arti kemudian duduk disebelah Fara. "Liat dong, punya gue belum selesai nih." Ucap Fahryan sambil memasang wajah memelasnya.
Fara hanya memutar bola matanya malas, kemudian mengambil buku tugasnya dari dalam tasnya dan diberikan pada Fahryan.
"Langsung di balikin kalau udah selesai. Jangan dibawa ronda lagi," Ujar Fara yang dibalas anggukan cepat oleh Fahryan.
"Siap atuh bu." Seru Fahryan lalu kembali ke tempat duduknya.
Fara hanya menggelengkan kepalanya saja melihat temannya seperti itu. Saat asik melihat kebelakang, Fara tiba-tiba teringat sesuatu. Kemana dia? Pikir Fara.
"Fara?!!!" Teriak seseorang dari luar kelas. Kalian pasti sudah tau siapa itu. Memiliki suara yang sangat kuat melebihi suara toa di masjid.
"Kaila bisa gak sih sehari aja gak teriak? Gue itu gak budeg sampe gak lo harus teriak-teriak kek gitu. Panggil pelan aja udah gue dengar. Ini malah teriak, keganggu tuh mereka." Omel Fara pada Kaila yang baru saja masuk diikuti ketiga sahabatnya dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaFara | END
Teen FictionRafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya hanya dengan dasar "Pengancaman dan ingin melindungi nya." Fara, perempuan dengan beribu luka di mas...