26. Swicth & patience

43.9K 2.5K 91
                                        

Pagi hari setelah kejadian semalam, Rafa tidak menjemput Fara. Tapi Fara pun tak mengharapkan akan dijemput oleh lelaki itu. Dia sekarang tengah bersiap dan akan diantar oleh sang kakak, Kenzo.

"Bang ayo," ajak Fara setelah menyelasikan sarapan nya. Kenzo yang melihat adiknya sudah selesai pun mengangguk dan beranjak mengikuti adiknya.

Kenzo membantu Fara menaiki motornya, kemudian melaju mengantar adik tersayangnya itu.

"Kamu ada masalah dek sama Rafa?" Tanya Kenzo pada Fara yang duduk dibelakangnya sambil memeluk pinggangnya.

"Gak. Kenapa?" Fara berbohong. Yah jelas saja, karena dia tidak mau persahabatan abangnya akan kandas hanya karena masalah yang menurutnya sepele.

"Gak papa, tumben aja dia gak jemput kamu." Ujar Kenzo yang tidak mendapatkan jawaban lagi dari Fara.

Fara tiba-tiba mengeratkan pelukan nya dipinggang Kenzo, dan Kenzo tiba-tiba mencengkeram kuat stir motor karena melihat dua orang yang berhenti didepan gerbang bersama mereka berdua.

Kenzo menatap tajam lelaki yang sedang membawa motor itu dengan perempuan yang sedang diboncengnya.

Fara menyadari sesuatu, abangnya itu sedang marah. Dengan cepat dia memegang kedua bahu Kenzo dan melompat turun dari motor besar itu kemudian memegang tangan Kenzo. Kenzo yang merasa dipegang pun langsung mengalihkan tatapannya pada sang adik.

"Nissa masuk dulu. Langsung kesekolah, jangan kemana-mana lagi. Kalo gak Nissa marah sama abang," Ucapnya yang dibalas anggukan ragu dari Kenzo. Dia mencium pipi Kenzo sebelum masuk kedalam sekolah meninggalkan Kenzo yang kembali menatap tajam kedua orang didepannya.

"Fuck you." Maki Kenzo saat melewati kedua orang itu.

"Dia kenapa Raf ?" Tanya perempuan dibelakangnya. Yup, Rafa lah orang yang datang itu, dan mengenai perempuan yang diboncengnya, itu adalah Kristiani.

Rafa hanya menggeleng pelan kemudian memasukkan motornya dan langsung diparkir ditempat parkir khusus mereka.

***

Fara masuk kedalam kelasnya. Mereka menepati janji mereka, melupakan yang semalam dan tetap bersikap biasa saja. Dia tersenyum saat mereka menyapanya kemudian berjalan ke tempat duduknya. Disana sudah terdapat Anna yang sedang duduk sambil memainkan HP nya.

"Tumben Na lo datang pagi." Ucap Fara membuat Anna mendongakkan kepalanya dan terkekeh pelan. "Hehehe.. tadi dijemput Sean, jadi yah gitu." Jawab Anna.

Fara mengerutkan keningnya, "lo pacaran sama Sean yah?" Tanya Fara membuat Anna salting. "G-gak kok kata siapa?" Wajahnya sudah begith merah karena malu dan takut ketahuan.

"Anjir lo gak cocok kek gitu bangke. Sok-sok an shy shy pig lo." Sarkas Fara membuat Anna yang tadi sedang malu-malu langsung menatapnya datar.

"Fara?!" Fara begitupun dengan Anna langsung menoleh ke pintu saat ada yang memanggilnya, disana terdapat Kaila dan Icha yang sedang mengatur napas mereka sambil berjalan mendekat.

"Napa? Udah kek dikejar kang ocong aja." Tanya Fara disertai candaan yang membuat Anna tertawa tapi tidak dengan dua perempuan yang berada di depannya.

"Tadi lo ke sekolah bareng siapa?" Fara tau, kemana arah pertanyaan itu akan berlabu.

"Bang Kenzo," jawab Fara.

Kaila berdehem pelan, "mm. Lo tau kalau Kak Rafa berangkat bareng Kristiani tadi?" Tanya Kaila dengan hati-hati, takut temannya ini kaget dan struk.

Fara mengangguk beberapa kali, "iya. Tadi ketemuan waktu di gerbang." Jawabnya santai membuat ketiga sahabatnya membelalakan mata mereka.

"Lo gak cemburu Far? Dia itu pacar lo, lo wajib marah lah kalo dia sampe kek gitu sama cewek lain." Ucap Icha dengan nada tak terima saat melihat Fara yang sepertinya santai-santai saja.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang