Hai guys.
I'm back.
Maaf yah lama. Kalian kan tau, besok lebaran. So, aku sedang sedikit sibuk menyambut nya😁😁
Gimana? Siap sama part yang kali ini?
Semoga kalian suka yah.HAPPY READING!!
💫💫💫
______________________________________Fara saat ini tengah duduk bersama teman-temannya dibalkon kamarnya. Pipinya yang kemarin kena tamparan dari Rafa kini di kompres oleh Anna. Fara masih belum percaya, ke empat abangnya datang ke markas Adlerauge dan...
Flashback
Setelah mendapat laporan dari salah satu pengawal yang bertugas menjaga Fara. Arvam, Arvin, Azada serta Azuda langsung menuju ke markas Adlerauge seperti yang dikirimkan pengawal Fara.
Mereka berempat langsung turun dari mobil masing-masing saat telah sampai di markas. Terlihat dari awal mereka datang, semua anggota Adlerauge langsung berdiri karena mengira keempat mobil itu milik musuh.
"Dimana Ketua lo?" Tanya Azuda sambil menarik kerah salah satu anggota Adlerauge.
"Di-didalam tuan." Jawab anggota itu sambil menunjuk ruangan dengan pintu yang bercat hitam.
Azuda melepaskan cengkeraman nya dengan kasar kemudian mengikuti langkah ketiga abangnya yang sudah lebih dulu menuju ke ruang itu.
Saat sampai didepan ruangan itu, terdengar beberapa kali suara teriakan. Azada pikir dari tadi dia sudah terlalu sabar. Dengan semua kekuatannya, dia langsung menendang pintu itu dengan kuat sampai terlihatlah Sean yang hendak memukul Rafa, tapi terhenti karena kedatangan mereka.
Tanpa aba-aba, ketiga abang Fara langsung maju dan memukul Rafa. Rafa tidak membalas pukulan mereka, yang dia lakukan hanya diam dan membiarkan dirinya terpukul.
"Bang udah, bang." Ucap para inti Adlerauge sambil berusaha memisahkan ketiga abang Fara, namun hasilnya nihil.
Kelima Inti Adlerauge ini tau, bagaimana marahnya abang Fara saat tau adik perempuan mereka di tampar seperti itu didepan banyak orang dan yang lebih parahnya adik mereka tidak pernah diperlakukan sekasar itu.
"Cukup." Titah Arvan, abang pertama Fara yang tidak ikut turun tangan dalam memukul Rafa.
Pertengkaran mereka langsung terhenti saat mendengar suara berat dan dingin itu. Bisa dilihat, saat ini baju ketiga abang Fara sudah tidak serapi lagi atau bisa dibilang sangat kacau. Begitupun dengan Rafa, yang bedanya Rafa memiliki banyak luka diwajahnya.
"Saya gak nyangka, Putra dari keluarga Axelle akan sebrengsek dan sangat berani melakukan hal itu pada seorang perempuan." Ucap Arvan sambil bangkit dari duduknya. Rafa hanya bisa mengepalkan tangannga sambil menunggu apa yang akan di katakan Arvan selanjutnya.
"Emangnya kamu pikir kamu siapa? Saya membiarkan kamu pacaran dengan adik saya bukan berarti kamu bebas melakukan hal seperti itu pada dia."
"Kamu pikir saya tidak tau apa saja yang terjadi dan yang kamu katakan pada adik saya waktu di cafe dan sebelum kalian putus? Saya tau semua. Saya diam bukan berarti saya tidak peduli. Saya tidak mencari kamu bukan berarti saya tidak sayang pada adik saya. Tapi itu semua keinginan adik saya. Dia tidak ingin kamu seperti sekarang." Para inti Adlerauge beserta ketua mereka langsung menegang saat mendengar penjelasan Arvan.
"Tapi apa yang dia dapatkan hm? Seorang lelaki yang bahkan tidak peduli padanya? Lelaki yang hanya bisa menyakitinya? Lelaki yang dengan mudahnya menduakan diriya dengan berkedok membantu teman? Bahkan lelaki itu tidak tau kalau dia mencintai nya, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
RaFara | END
Fiksi RemajaRafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya hanya dengan dasar "Pengancaman dan ingin melindungi nya." Fara, perempuan dengan beribu luka di mas...