Rafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya hanya dengan dasar "Pengancaman dan ingin melindungi nya."
Fara, perempuan dengan beribu luka di mas...
Penyesalan itu selalu datang dari belakang, karena kalau depan namanya bukan penyesalan. Tapi mengantri. 💫💫💫
Setelah dari mansion keluarga Edzard, Naya dan Melviano langsung pulang untuk menemui dan membicarakan sesuatu dengan semua anak-anak mereka.
"Panggil semua suruh berkumpul." Titah Melviano sambil menggandeng tangan Naya dan membawa istrinya itu ke ruang keluarga.
Pelayan yang disuruh memanggil para anak-anak pun berpencar dan mendatangi langsung kekamar mereka masing-masing.
Dikamar Kenzo. Kenzo dan Kenzie sedang bermain PS bersama.
"Den, tuan sama nyonya panggil. Mereka sedang di ruang tamu." Ujar pelayan memanggil si kembar. Mereka tampak bingung, namun tetap berdiri dan berjalan keluar kamar.
Diruang kerja. Terdapat Arvan, Arvin, Azada dan Azuda yang tengah membicarakan hal tadi.
"Den, tuan sama nyonya manggil semua buat kumpul diruang keluarga." Lapor salah satu pelayan pada keempat anak tertua dari keluarga Edzard.
Dan dikamar Fara. Fara masih duduk dengan keempat sahabatnya. Mereka berfikir, apa yang akan dilakukan bunda Naya sampai selama ini?
"Non, tuan sama nyonya manggil semuanya buat kumpul diruang keluarga. Dengan teman-teman Non juga."
Fara mengangguk kemudian turun bersama keempat sahabatnya yang sudah pucat pasi.
"Sini sayang, duduk dekat Ayah." Pinta Melviano. Fara berjalan dengan kepala ditundukkan. Dia mengambil tempat duduk disamping ayahnya. Sedangkan keempat sahabatnya duduk disofa disamping tempat duduk si kembar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayah ingin ngomong sesuatu?" Tanya Kenzie yang diangguki sang Ayah.
Melviano mengelus rambut Fara dan mengangkat kepala, "kenapa nunduk? Jangan pernah nunduk, sayang. Atau orang akan terus memandang rendah dirimu, ok?" Kata Melviano.
"Ayah tau kalian semua pasti sudah tau tentang kejadian itu, bukan?" Tanya Melviano pada semua anaknya. Bukan, bukan hanya pada mereka saja. Karena saat ini matanya juga menatap keempat sahabat Fara.
Mereka semua mengangguk serempak membuat Melviano dan Naya menghembuskan nafas pelan.
"Ayah akan memindahkan Fara kembali ke London." Seru Melviano dengan lantang membuat keenam abang Fara langsung menatapnya. Bahkan keempat sahabat Fara pun membelalakan mata mereka.
"Pindah? Aku setuju. Jika dia disini, aku takut sesuatu yang lebih buruk akan terjadi. Biarkan dia tinggal bersama oma dan opa di London. Kita akan terus mengunjunginya." Sanggah Arvan yang dibalas anggukan serempak dari semua adik-adiknya.