41. Pensi

44.8K 2.5K 79
                                    

Hari ini menjadi hari yang ditunggu-tunggu semua murid IAS. Pasalnya, hari ini merupakan puncak dari semua kerja keras para panitia PENSI.

Semua Panitia di berikan id card untuk dipakai agar bisa membedakan mereka dengan murid-murid biasa. Dan juga pakaian mereka. Para panitia memakai baju batik merah, batik apa saja. Yang penting berwarna merah.

Saat ini banyak sekali panitia yang sudah datang untuk mengurus beberapa hal yang belum dikerjakan. Semalam juga para petugas keamanan sudah mulai berjaga. Seperti para Inti Adlerauge yang tidur di sekolah hanya untuk berjaga. Pagi tadi baru mereka pulang untuk bersiap-siap.

Fara, perempuan itu tengah mempersiapkan dirinya untuk peran yang akan dia perankan. Entah sudah kali ke berapa dia menghafal lagu ini. Dia sedikit bersyukur karena lahir diluar dan besar diluar negri, makanya dia bisa berbahasa inggris. Kalau tidak... habis lah dia.

Setelah mempersiapkan semuanya, dia langsung turun mengingat waktunya sudah sangat mepet dari perjanjian awal mereka.

"Abang cepat. Nissa tunggu di mobil." Teriak Fara lalu berlari kecil keluar rumah menuju mobilnya.

Abangnya hanya menganggu saja karena saat ini tengah berbicara dengan bundanya.

"Ini Ken, kalian kasih ke mbak-mbak make up nya yah. Bilang sama mereka, bukannya mau sombong atau apa. Tapi kulit adek kalian itu sensitif sama barang-barang baru. So, bilang sama mereka kata bunda pake ini aja. Dia udah beberapa kali pake make up ini dan mukanya gak apa-apa. Jangan sampe dia pake make up sembarang ok?" Jelas Naya pada kedua putra kembarnya yang akan kesekolah Fara untuk menjadi petugas keamanan bersama teman-temannya. Sambil mengulurkan sebuah bag make up berwarna hitam pada kedua putranya itu.

Kenzo dan Kenzie mengangguk serempak lalu mengambik bag make up yang diberikan Naya.

"Bunda sama Ayah datang juga?" Tanya Kenzo yang dibalas anggukan kepala dari sang bunda.

"Iya. Kemarin kita diundang. Bang Arvan sama bang Arvin juga diundang." Jawab Naya.

Memang, Panitia penyelenggara Pensi mengundang para donatur sekolah, beserta beberapa artis untuk mengisi dan memeriahkan acara mereka.

"Udah kalian cepat sana. Entar adek kalian terlambat." Seru Naya.

Kenzo dan Kenzie menyalimi tangan bunda mereka kemudian keluar dari mansion itu. Mengambil motor mereka.

Fara dengan mobilnya, dan Kenzo-Kenzie dengan motor mereka yang mengawal adik kesayangan mereka.

○¡○¡○¡○

IAS pagi ini terlihat begitu ramai. Banyak motor dan mobil yang terparkir di tempat parkir.

Sebuah mobil Ferari 488 gtb langsung menjadi pusat perhatian para orang-orang yang ada disana. Apa lagi dengan dua orang inti Adlerauge yang mengawal disamping mobil itu membuat mereka menerka-nerka, siapakah yang ada didalam mobil itu?

Saat perempuan yang mengendarai mobil itu keluar, orang-orang disitu langsung membelalakan mata mereka dengan mulut menganga.

"Ha.. baju mereka samaan."
"Gila itu Fara?"
"Cantik banget ya Allah."
"Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan."
"Subahanallah kakinya aja lebih mulus dari masa depan gue."
"Gue kira pake stoking gila.."
"Ma... itu ka Kenzo sama Ka Kenzie ganteng amat."
"Fara mah beruntung. Orang-orang didekat dia para cogan semua."

Seperti itu lah celetukan dari murid serta beberapa orang yang melihat Fara. Yaups, perempuan yang membawa mobil tadi dialah Fara.

Memakai baju yang sama dengan kedua abang kembarnya membuat dia terlihat begitu cantik. Apa lagi kulit putih nya jadi lebih bercahaya karena batik yang digunakan berwarna merah.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang