EXTRA PART 1

75.3K 3.1K 640
                                    

I'm back
Kalian sudah pecahkan kata-kata Rafa?
Huh aku harap kalian bisa paham yah.
AYOO.. VOTE AND COMMENT SEBANYAKNYA...

HAPPY READING
______________________________________

Delapan tahun berlalu, setelah kabar kematian putri dari Keluarga Edzard semua langsung berubah.

Seorang Rafardhan yang semakin dingin dan menutupi dirinya walaupun pada keluarganya sendiri.

Bekerja menjadi seorang CEO di salah satu perusahaan milik keluarganya membuat dia menjadi pemimpin yang begitu keras.

Tak memiliki pujaan hati karena hatinya masih terpatri nama seorang perempuan yang menurut semua orang telah tiada tapi dia tak pernah menganggap seperti itu.

Masih ingat kah kalian saat bagaimana Kristiani menusuk Fara? Yups, pada saat itulah Kristiani sadar bahwa dia telah mencari musuh dari keluarga serta orang yang salah.

Karena setelah hal itu, Rafa membawa mereka ke markasnya. Menyiksa secara perlahan. Bahkan semua yang berkaitan dengannya dihilangkan. Seperti yang dilakukan keluarga Edzard. Menghilangkan nama, bahkan orangnya sekalipun bukanlah masalah untuk mereka karena itu menjadi bayaran atas apa yang telah mereka lakukan pada seorang Putri keluarga Edzard.

"Raf, elah tuh muka masih datar aja." Sapa seorang lelaki dari arah belakang Rafa. Dia adalah Sean yang merupakan seorang CEO dari perusahaan milik keluarga Brown.

"Why? Kalo gak penting gue pergi." Ucap Rafa dengan datar pada sahabatnya itu.

Sean hanya bisa tersenyum kecut melihat perubahan yang begitu drastis dari sang sahabat.

"Lo masih kepikiran sama dia? Dia udah gak ada Raf. Coba ikhlasin dia atau dia akan sengsara nanti disana." Ucap Sean mencoba memperingati sahabatnya yang selalu saja seperti ini dan selalu menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi beberapa tahun yang lalu.

"Gue gak peduli sama bacotan lo itu." Ujar Rafa dengan tajam lalu berbalik dan berjalan meninggalkan Sean yang hanya bisa pasrah-pasrah saja.

"Misi Pak Sean. Saya ingin bertanya sesuatu boleh?" Sapa seorang gadis. Sean menoleh padanya kemudian tersenyum tipis.

"Ada apa, Bella?" Tanya Sean pada Bella. Bella adalah sekertaris Rafa. Dia memiliki umur yang masih muda sama seperti mereka, nama aslinya adalah Bellanica Efigania.

"Bisa kita bicara di cafe itu aja, pak?" Ujar Bella, Sean hanya mengangguk saja kemudian ikut berjalan di samping Bella.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

Bella nampak sedikit gelisah. "Hmm pak saya mau nanya, apa yang membuat pak Rafa jadi dingin seperti itu? Oh. Kalo bapak gak mau jawab gak apa-apa, saya memaklumi mungkin itu sebuah privasi." Tanya Bella dengan sedikit gagu, dia takut akan membuat teman bos nya ini marah.

Sean tersenyum penuh arti, "kamu suka sama Rafa?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Sean membuat Bella gelagapan dan menggeleng kuat.

"T-tidak, Pak. Itu tidak mungkin."

"Jangan berbohong. Lagipun kenapa juga tidak mungkin? Semua didunia ini pasti akan jadi mungkin pada waktunya." Ujar Sean. Dia sudah bertekad, sudah waktunya Rafa untuk melupakan masa lalu dan memulai semua dari awal lagi. Berdiam diri dalam masa lalu akan terus membuat mu sengsara bukan?

"T-tapi, pak-"

"Jawablah sejujurnya maka aku akan menceritakan semua pada mu. Apa benar kamu mencintai teman saya, Rafa?"

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang