EXTRA PART 7

85.9K 3.5K 680
                                    

Hai guys..
Aku balik lagi🤗🤗
Maaf yah lama. Aku lama karena harus buat part yang pnjng nih hehehe..

Buat kalian yang udah baca ceritaku terimakasih yah.

Jangan lupa VOTE + COMMENT nya sebelum/sesudah membaca.

Spam comment di setiap paragraf yahhh🤗🤗

HAPPY READING!!
______________________________________

"I love you until the sun dies"
💫💫💫💫💫💫💫  

Hampir setahun ini, Rafa selalu menemani Fara kemanapun perempuan itu pergi, melakukan apapun yang perempuan itu mau, menjaga pola makan dan selalu mengingatkan untuk tidak terlalu capek. Bahkan Rafa sampai rela-rela in harus bolak-balik Indo-Amrik hanya untuk memastikan Fara baik-baik saja.

Semua itu dia lakukan agar Fara bisa kembali lagi seperti dulu. Agar dia bisa kembali mengambil hati perempuan itu.

Jika dilihat-lihat, Fara itu tipe perempuan yang keras. Lihatlah, walaupun Rafa memberikan perhatian yang seperti itu, namun dia tidak merasa baper atau apapun.

Rafa selalu melakukan sesuatu agar bisa mengembalikan keadaan seperti dulu.

"Ra, ini makan dulu. Entar sakit loh." Ucap Rafa sambil membawakan Fara makanan yang dibuat langsung oleh Mami nya.

Fara yang melihat hal itu tersenyum tipis kemudian mengangguk. Dia bangkit dari kursinya dan duduk disamping Rafa.

"Mami yang buat?" Tanya Fara saat merasakan rasa ayam kecap ini.

Rafa menoleh dan mengangguk sebagai jawaban. Seperti itulah kesehariannya jika sedang berada di Amerika. Kalau bukan pergi kekantor maka dia akan datang dan makan bersama Fara atau menemani perempuan itu agar tidak sendirian.

Semua orang yang melihat hal itu merasakan bahkan tau seberapa serius dan cintanya Rafa pada Fara.

Para pekerja di kantro Fara saja selalu tersenyum saat melihat Rafa berjalan dengan wajah yang datar dan menenteng sebuah tas berisi makanan untuk Fara.

••♤••

Seorang lelaki berjalan ke sebuah ruangan dimana sang pemilik kantor berada. Wajah lelaki itu nampak begitu serius tak seperti biasanya membuat orang yang melihatnya takut untuk sekedar menyapa.

"Kenzo?!" Panggil lelaki itu saat masuk diruangan Kenzo membuat Kenzo yang sedang mengamati beberapa berkas menoleh dan menatapnya dengan datar.

"Apa kau tidak bisa melihatnya? gue rasa lo gak buta sampe-sampe gak bisa melihat semua itu. Lo yang lebih tau dia dari pada gue. Lalu sekarang apa yang lo lakuin, heh?"

Kenzo memutar kedua bola matanya malas kemudian menyandarkan dirinya ke sandaran kursi.

"Gue hanya mau yang terbaik." Jawab Kenzo dengan tajam dan penuh penekanan membuat lelaki dihadapnnya tersenyum sinis.

"Yang terbaik? Yang terbaik lo kata?" Tanya orang itu dengan nada yang kesal bercampur sinis.

"Yang terbaik apanya, hah? Lo gak liat bagaimana dia udah bahagia disana? Dia hanya nunggu keputusan kita. Dan sekarang lo sebagai orang yang paling dekat dengan dia akan mengambil kebahagiaannya?"

"Gue harap lo gak lupa hal ini. Lo tau apa yang terjadi saat dia masih kecil. Dia butuh teman, dia butuh orang-orang yang bisa menemaninya. Memang, dia punya kita semua. Tapi itu gak cukup. Dia seorang perempuan dan tidak mungkin untuk dia bisa selalu terkurung seperti itu."

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang