Semenjak kejadian seminggu yang lalu, Fara sedikit merubah sikap nya pada Rafa. Apalagi setelah tau apa alasan dibalik semua kelakuan Rafa seminggu yang lalu.
Teman-teman Fara maupun Rafa menyadari perubahan perempuan itu karena mereka memperhatikannya. Seperti jika Rafa menggandeng tangannya maka akan dia lepas, jika bergoncengan dia sudah tidak memeluk Rafa lagi dan lain-lain.
Hari ini pun sama. Saat tadi mereka akan kekantin, Rafa merangkul bahu Fara tapi Fara langsung maju selangkah didepan Rafa membuat Rafa menatapnya aneh.
"Ara jalan sama gue sini." Ajak Rafa sambil memegang tangan Fara tapi Fara menarik kembali tangannya dengan pelan.
"Gue udah lapar banget, jadi gue jalan sama Anna aja." Ujar Fara lalu berlari kecil kearah Anna yang sudah berjalan lebih dulu didepan sana.
Rafa menghembuskan nafas kasar, sudah beberapa hari ini Fara seperti menjauhinya. Apakah ada yang salah?
Tidak ingin berpikiran negatif, akhirnya Rafa kembali melanjutkan langkahnya sambil menatap kedepan, lebih tepatnya kearah Fara yang tengah tertawa.
***
Setelah bel masuk berbunyi, Fara dan keempat sahabatnya lebih dulu pamit untuk balik kekelas setelah acara makan yang begitu awkard.
"Far. Lo ada masalah yah sama kak Rafa?" Tanya Icha saat mereka sudah sampai dikelas.
Fara hanya menggeleng pelan, "gak tuh. Emang kenapa?"
"Gue rasa, lo kek ngejauh gitu dari ka Rafa. Dia dekat lo pergi, dia buat ini lo diam, dia buat itu lo diam." Lanjut Icha yang diangguki ketiga sahabatnya.
Fara hanya diam saja tidak menjawab. Dia membuat ekspresi seperti berpikir kemudian mengedikkan bahu acuh.
Sedangkan dikantin, Rafa masih duduk dengan teman-temannya walau bel selesai istirahat telah berbunyi.
Rafa masih kepikiran dengan berubahnya Fara beberapa hari ini.
"Raf. Lo kenapa?" Tanya Sean karena sedari tadi yang dia lihat, Rafa hanya melamun saja.
Rafa yang mendapat pertanyaan itu langsung berbalik menatap kearah teman-temannya dengan tatapan yang sulit mereka artikan.
"Gue mau nanya." Ucap Rafa. Kelima temannya mengangguk mengiyakan. Rafa berdehem pelan sebelum melanjutkan ucapannya. "Lo pada ngerasa gak kalo Fara ngejauh dari gue?" Tanya Rafa membuat teman-temannya membialakan mata mereka.
Sean mengangguk pelan, dia adalah yang paling tua dari semua teman-temannya. Sifat dewasanya selalu keluar di saat-saat yang seperti ini. "Kita juga ngerasa dia ngejauh dari lo." Jawab Sean.
"Nah kan. Gue bingung, kok dia ngejauh sih. Emang gue punya salah?"
Sean menghembuskan nafas kasar, "yah lo pikir aja sendiri. Siapa coba yang gak kecewa saat lo udah janji tapi gak ditepati. Hah? Lo aja, kalo kita lupa buat sesuatu pasti lo marah banget. Gimana sama dia yang notabane nya seorang cewek. Pastilah kecewa, pake banget malah." Ucap Sean yang membuat Rafa terdiam, memikirkan apa yang telah dia perbuat.
Dia mengagguk perlahan kemudian bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan teman-temannya.
"Woi. Mau kemana lo?" Tanya Alex seraya berteriak tapi tidak diindahkan oleh Rafa. Dia terus berjalan sampai tubuhnya menghilang dibalik pintu depan kantin.
"Baru Fara jauhin aja udah kek gini, gimana nanti kalo Fara putusin. Gak kebayang gue," Celetuk Rey yang langsung mendapatkan pukalan kuat pada lengannya dari Sam.
"Jan bicara kek gitu. Kalo dia sampe dengar, mampus lo." Ucap Sam yang membuat Rey terkekeh pelan.
Mereka lalu beranjak dan pergi menyusul kemana Rafa akan pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/211808612-288-k586978.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RaFara | END
Ficção AdolescenteRafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya hanya dengan dasar "Pengancaman dan ingin melindungi nya." Fara, perempuan dengan beribu luka di mas...