Suara knalpot motor terdengar tidak beraturan karena orang yang mengendarai motor tersebut membawanya dengan ugal-ugalan.
Motor-motor itu berhenti di persimpangan, bertemu dengan sekelompok orang yang juga membawa motor. Tapi yang membedakan kedua kelompok itu adalah nama geng mereka dan juga Jaket yang mereka gunakan.
"Long time no see Adlerauge" Ucap seorang lelaki yang menggunakan jaket berwarna merah dengan gambar Iblis di belakangnya.
"yeah .. and you guys still look like a year ago. cause for concern" Seru Rey. Lelaki tadi mengepalkan tangannya, menutup matanya untuk menetralkan amarah yang akan meluap karena perkataan merendahkan yang di ucapkan Rey, salah satu Inti Adlerauge.
"Hahaha... so, apa yang ingin kalian bicarakan?" Tanya laki-laki tadi setelah merasa tenang.
"Apa maksud lo kirim pesan kek gitu?" Tanya Rafa. Lelaki itu tertawa dengan keras, seperti ada yang lucu dari pertanyaan Rafa. Semua inti dan anggota Adlerauge menatap heran kearah laki-laki itu.
"Wah.. kayaknya kekalahan tahun lalu masih berdampak yah, sampe jadi gila lo." Celetuk Agra saat melihat lelaki tadi tertawa.
"Kenapa? Lo juga tertarik sama mainan baru gue?" Tanya Lelaki itu dengan nada mengejek yang membuat Rafa marah, tapi dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk menahannya.
"Ck gue gak pernah tertarik sama siapapun"
"Ooh.. jadi gitu, kita liat aja nanti. Hati gak ada yang tau bro. Gue mau lihat siapa dari kita yang bakalan dapat dia duluan." Ucap lelaki itu lagi dengan seringai diwajahnya.
Rafa tersenyum miring, "sayangnya dia udah jadi milik gue." Ucap Rafa.
"Katanya gak suka, tapi kok dijadiin milik sih"
"Kenapa? Gak suka lo? Mulai sekarang, jangan pernah nyentuh cewek gue lagi bangsat"
"Ckckck Rafa, Rafa. Gue gak peduli, mau dia udah jadi punya lo kek siapa kek, pokoknya kalo dia udah jadi target gue selanjutnya, dia gak akan pernah lolos dengan mudah." Ucap lelaki itu. Rafa maju dan mencengkeram jaketnya dengan wajah penuh amarah yang sudah tidak bisa di tahan lagi.
"Dia bakalan jadi milik gue Rafa" tambahnya seakan tidak takut pada Rafa.
Bugh
Satu pukulan melayang di wajah lelaki itu, dia jatuh tersungkur ke belakang akibat pukalan keras dari Rafa.
"in your dreams son of a bitch" Ucap Rafa lalu menaiki motornya dan meninggalkan persimpangan itu diikutj semua anggota Adlerauge yang bingung akan pembicaraan ketua mereka dengan lelaki tadi.
"Gue bakalan balas semuanya Rafa" Ucap lelaki itu saat melihat motor Rafa dan teman-temannya menjauh. Tidak lupa seringai jahat diwajahnya itu.
***
Pagi ini seorang perempuan telah siap dengan pakaian sekolahnya, tidak lupa di pakai juga Hoodie berwarna abu-abu kesukaannya.
Cuaca sangat dingin pagi ini, dikarenakan hujan lebat yang turun dari subuh tadi.
Fara perempuan berhoodie abu-abu itu turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganya.
"Ya ampun sayang. Kamu buat kaget aja, padahal tadi bunda mau manggil kamu loh. Bunda pikir kamu belum bangun" Ucap Naya sedikit terkejut karena melihat Fara yang muncul secara tiba-tiba.
"Sorry bun." Ujar Fara seraya mencium pipi satu keluarganya yang berada diruang makan itu.
"Nanti Nissa berangkat sama Ayah yah." Ucap Melviano sebelum ia memulai sarapan pagi itu. Fara hanya mengangguk saja mendengar ucapan ayahnya itu. Lagipun dia sedang malas membawa mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaFara | END
Teen FictionRafa, lelaki dingin dan seorang ketua geng dari geng besar yang bernama Adlerauge. Lelaki yang tiba-tiba membuat seorang perempuan menjadi pacar nya hanya dengan dasar "Pengancaman dan ingin melindungi nya." Fara, perempuan dengan beribu luka di mas...