40. Usaha

44K 2.6K 310
                                    

Hai semua..
Aku balik😁
Jangan lupa VOTMENT nya yah setelah/sebelum baca.

Happy Reading!!!
______________________________________

Sudah 2 bulan sejak putusnya Rafa dan Fara. Pada saat-saat itu, Rafa selalu mencari cara untuk meminta maaf pada Fara. Berbagai cara sudah dia buat tapi hasilnya nihil. Fara memang mendengar dia bicara, tapi nyawanya seperti tak berada dibadannya.

Bahkan, Bukan hanya Fara saja yang berperilaku seperti itu. Keempat sahabatnya pun sama seperti Fara. Saat Rafa hendak mendekat, mereka langsung memberikan tatapan tajam mereka. Apa lagi Anna, dengan mulut pedasnya dia memberikan kata-kata menusuk untuk Rafa.

Saat ini, Fara bersama para panitia Pensi tengah menyiapkan segala keperluan untuk Pensi tadi.

Seperti kata Fara waktu itu, abang pertamanya lah yang akan menanggung semua keperluan Pensi, dari Pakaian (untuk panitia dan para pengisi acara), Konsumsi, dan lain-lain.

"Far, setelah Pensi ini ada kemah loh. Lo ikut gak?" Tanya Kaila saat mereka sedang beristirahat.

Fara menoleh dan berpikir sebentar. "Bagaimana itu?" Tanya Fara dengan wajah yang nampak penasaran. Teman-temannya memaklumi saja jika Fara tidak tau hal itu. Jadi mereka yang akan menjelaskan padanya.

"Kemah itu kayak kita bakalan buat tenda, trus tinggal dalam situ untuk seminggu karena kemah nya berlangsung seminggu. Trus di kemah itu kita di ajarin buat mandiri. Masak sendiri, pokoknya semuanya sendiri lah." Jelas Anna.

Fara tersenyum lebar. "Sepertinya menyenangkan. Gue mau ikut juga ah." Ucap Fara.

"Tapi, apa Ayah lo bakal ijinin?" Tanya  Della yang membuat Fara terdiam. Benar juga, apa Ayahnya akan mengijinkan dia pergi?

"Ah.. bakal dibolehin pokoknya. Masa kemauan anak tersayangnya ini gak di kabulin sih. Bisa hancur dunia." Seru Icha sambil merangkul bahu Fara, mencubit pipi mulus itu lalu terkekeh. Fara, Anna, Della, dan Kaila pun ikut terkekeh.

"Benar juga tuh." Imbuh Kaila yang dibalas anggukan setuju dari teman-temannya.

Saat Fara tengah asik bercerita dengan teman-temannya, tuba-tiba datanglah seornag perempuan dengan sangat tergesa-gesa.
"Fara. Far bantu gue please." Ucap Inda, ketua kordinator Pensi.

Fara dan keempat sahabatnya mengerutkan kening mereka. "Bantu apa?" Tanya Fara.

"Gini, Aksa sama Aksita yang peranin tuh drama gak bisa ikut. Mereka lagi ke bogor, nenek mereka sakit."

"Trus?"

Indah tersenyum dna menggaruk pelan lengannya. "Ehm. Gue mau lo gantiin dia. Please. Lo jadi yah. Jadi princess." Pinta Indah.

"Hmm gu-"

"Gue yang jadi pemeran cowoknya." Ucapan Fara terpotong saat inti Adlerauge datang. Dan salah satu dari inti itu atau ketua mereka, memotong ucapan Fara.

Keempat sahabat Fara yang tadi duduk pun langsung berdiri. Anna bahkan sampai memegang tangan Fara. Mereka berempat menatap kearah Rafa dengan tajam, sedangkan Fara hanya menatap mereka semua dengan datar dan santai.

Indah tersenyum bahagia. Padahal tadi baru saja dia bilang akan memanggil Rafa jika Fara setuju ingin ikut. Eh orangnya sendiri yang menawarkan diri. Bagus deh.

"Gak gue gak ikut." Tolak Fara yang membuat Indah beserta para inti Adlerauge membelalakan mata mereka.

"Kenapa neng? Kan sama pak bos." Tanya Alex. Fara hanya menggeleng saja sebagai jawaban.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang