37. Change

41.4K 2.6K 388
                                    

Double up😄😁😁
Jangan lupa VOMENT nya yah sebelum/sesudah dibaca.

Happy Reading!!
______________________________________

Ular tetaplah ular, dia tidak akan bisa menjadi manusia untuk menyembunyikan identitasnya. Terkecuali kalau dia adalah medusa.

Keesokan harinya setelah kejadian malam mencekam yang penuh kutukan itu, Fara pergi kesekolah diantar oleh Arel.

Arel takut, karena kejadian semalam Fara akan jadi murung atau sebagainya, namun ternyata dirinya salah. Adiknya tetap seperti biasanya, ceria sedikit jutek dan judes. Juga dia tidak melihat pembengkakan pada mata adiknya. Berarti memang tidak terjadi apa-apa pada adiknya.

Semalam, sebelum masuk kekamarnya Fara sempat meminta sesuatu pada Arel.

"Bang, Nissa minta tolong, jangan sampe kejadian tadi didengar sama keenam abang Nissa. Kalo gak masalahnya akan terus panjang, biarlah masalah ini berhenti disini saja. Gak perlu dikasih bumbu lagi"

Saat sampai disekolah, Fara bertepatan dengan Rafa yang berjalan sambil tangannya digelayuti Kristiani.

Fara hanya menampakkan wajah datarnya saja, seperti biasa. Dia berjalan lurus tanpa memperdulikan dua orang didepannya yang menatapnya.

Dia terus berjalan sampai akhirnya melewati kedua insan itu tanpa menoleh atau sekedar menatap mereka sedikitpun.

Saat Fara melewati mereka, Rafa merasa hatinya sedikit sakit saat perempuan itu bahkan tidak mau menatapnya. Tapi, kejadian semalam membuat rasa benci nya kembali.

♡◇♡◇

Saat Fara sampai dikelas, disana sudah terdapat semua temannya yang sedang bercerita dan melakukan aktifitas pagi seperti biasanya.

"Far. Gue mau bicara sama lo." Ucap Anna dengan wajah seriusnya. Fara tidak pernah lihat wajah serius dari temannya ini. Ini adalah pertama kalinya.

Fara mengangguk sebagai jawaban. Dia mengajak Anna untuk pergi ke taman belakang.

"Apa?" Tanya Fara saat mereka berdua telah sampai ditaman belakang dan duduk disalah satu bangku yang ada disitu.

"Gue curiga ada sesuatu antara Rafa sama Kristiani. Lo gak ngerasa kalo mereka itu terlalu dekat? Lo gak ngerasa aneh gitu." Ucap Anna menggebu-gebu.

"Oh. Itu. Gak, biasa aja." Mata Anna membulat sempurna saat mendengar jawaban Fara. Bukan ini yang dia inginkan.

"Lo kok gini sih? Far, gue tau dia cuma pacar lo bukan suami lo. Tapi lo gak bisa gitu dong. Gue gak suka liat dia terlalu dekat sama Kristiani karena gue gak mau lihat lo sakit. Gue tau, sebenarnya lo itu sakit. Tapi lo simpan kan? Lo simpan semuanya sendiri dan gak mau nyusahin orang lain."

Skakmat.

Sekarang Fara sudah tidak tau harus membalas apa lagi. Karena semua ucapan Anna ada benarnya. Sakit yang dia pendam sendirian dan tidak akan pernah dia tunjukkan pada siapapun. Cukup dia dan Tuhan saja yang tau.

Fara menarik napas dalam-dalam, "Gue sama dia udah putus." Anna langsung membelalakan matanya dengan mulut terbuka tak percaya dengan ucapan Fara barusan.

"What? Lo gak bohong kan Far? B-bagaiman bisa? Perasaan kata Sean malam itu kalian pergi main bersama. Dan lo sama dia baik-baik aja, trus kenapa sekarang lo bilang putus? Oh atau lo mau prank gue ya?" Tanya Anna yang sangat-sangat tidak percaya kalau hubungan kedua sejoli yang terkenal sangat romantis ini telah kandas di tengah jalan.

RaFara | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang