“OMG, Xa! Lo diapain sama Septian?” Nara panik melihat Alexa kembali ke kelas. Meski tadi Nara tidak melihat kejadian itu langsung, tapi dengan mendengar cerita dari Retta saja, ia bisa tahu Alexa sedang dalam masalah serius.
Alexa duduk, diam saja dengan ekspresi wajah yang datar.
“Xa, lo dibawa ke mana sama Septian?” tanya Retta.
“Belakang sekolah.”
“Terus gimana?”
“Ya gitu.”
Hana menggeser kursinya mendekati kursi Alexa. “Xa, sebisa mungkin lo jangan deket-deket lagi sama Septian. Takutnya lo kenapa-napa.”
“Maksudnya?” tanya Alexa.
“Sekalinya lo berurusan sama Septian, lo nggak akan bisa lepas sebelum dia yang lepasin lo sendiri. Jadi mending lo jauh-jauh dari dia.”
Alexa mengernyit. “Gue nggak takut sama dia.”
“Ini bukan soal suka nggak Sukanya, Xa. Dia tuh paling nggak suka kalau ada yang ikut campur urusannya. Lo tau nggak, pernah ada tiga murid yang dikeluarin dari sekolah karena bermasalah sama Septian,” ucap Nara.
“Dikeluarin? Kenapa?”
“Kita nggak tau. Denger-denger sih dia anak donatur terbesar sekolah kita. Makanya tiap kali dia bermasalah nggak pernah dikeluarin,” kata Retta
“Tapi dia sendiri juga nggak pernah bahas soal itu. Jadi kita nggak tau berita itu bener atau nggak.”Alexa berdesis. Masa bodo dia mau anak siapa. Alexa tidak takut.
Setelah istirahat ada pelajaran olahraga. Semua siswa mengganti seragamnya dengan baju olahraga, kecuali Alexa. Alexa belum dapat bajunya. Jadi Alexa memakai kaos putih polos dengan bawahan celana sport bebas.
Siswa dan siswi berpisah lapangan. Bagian untuk siswa adalah lapangan sebelah kanan, dan bagian siswi adalah lapangan sebelah kiri. SMA Candra Pusaka merupakan sekolah yang besar. Jadi jangan heran kalau sekolah ini punya dua lapangan.
Olahraga minggu ini adalah basket dan boleh main bebas. Ya seperti biasa, kalau main bebas pastilah para siswi memilih untuk di pinggir lapangan saja. Daripada panas-panasan di lapangan. Mending di pinggir, sekalian bisa lihat cowok-cowok yang lagi main. Percayalah. Ketampanan pria meningkat lima puluh persen saat mereka sedang berolahraga.
“Cewek kurang satu orang nih. Ada yang mau main lagi nggak?” tanya salah satu siswi, Cherry.
“Gue mau.” Alexa masuk ke tengah lapangan.
Permainan dimulai. Alexa mendribel bola dan berlari menuju daerah lawan. Ia mengoper bola ke Cherry yang berada di lebih depan darinya. Alexa kemudian berlari ke dekat ring lawan dan menerima kembali operan bola dari Cherry. Tanpa berlama-lama, Alexa langsung memasukkannya ke dalam ring. Alexa mencetak poin pertama untuk timnya. Seluruh siswa bersorak untuk gadis itu. Beberapa poin Alexa sumbangkan untuk timnya sehingga membawa timnya untuk menjadi juara kali ini.
Tanpa disadari, Septian sedaritadi menonton pertandingan itu dari lantai tiga. Ia terfokus pada satu gadis yang tampak paling menonjol. Badan kecil seperti dia ternyata bisa olahraga juga. Setelah pertandingan itu selesai, Septian pun kembali ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Septian Adelio [PRE ORDER]
Romance[OPEN PRE ORDER (@_gentebooks)] "Oke, Alexa, ini sekolah ketiga lo. Jangan sampe lo di keluarin lagi." • • • • • • • • • • • "ADUH GUE GAK BISA, ADA KAKEL BIKIN EMOSI MULU !"