PART 21 : Surat Peringatan

9.2K 600 15
                                    

Hari ini hari yang cukup sibuk untuk Alexa. Setelah pulang sekolah Alexa berkumpul di aula untuk membahas tentang proyeknya. Beberapa anak-anak membuat kelompok dadakan untuk saling membantu meskipun ini tugas individu.

"Lo pada udah tau mau buat apa ? Gue sih buat kerajinan dari stik es krim." Ucap Fara, perwakilan kelas XI IPS 3, salah satu teman kelompok Alexa.

"Gue buat lukisan." Kata Wayan, perwakilan kelas XI IPA 5.

"Gue mau buat kaligrafi aja." Kata Feli, perwakilan kelas XI Bahasa 4.

"Gue buat kerajinan dari plastik." Kata Billy, perwakilan kelas XI IPS 2. "Lo buat apa, Xa ?"

Alexa masih memikirkannya. "Hmm kayaknya gue buat anyaman kertas aja deh."

"Berarti semua udah pada tau ya ?" Tanya Fara yang dijawab anggukan oleh keempat orang lainnya.

"Ngomong ngomong kita gak minta bantuan sama kelas XII ? Kelompok lain masing masing ada kelas XII nya." Ucap Feli.

Kelima siswa itu menengok kanan dan kiri.

"Kayaknya udah gak ada kelas XII lagi." Kata Wayan.

"Yauda kita kerjain berlima aja." Ucap Billy.

"Kelompok kalian udah ada kelas XII ?" tanya Rizky yang tiba tiba memasuki lingkaran kecil yang dibuat oleh kelima siswa itu.

"Belom, kak." Jawab Feli.

"Sama gue aja kalo gitu." Ucap Rizky.

"Kakak belom ada kelompok ?" Tanya Fara.

"Belom." Jawab Rizky. "Anggep aja gue temen kalian. Panggil nama aja juga boleh."

Kelima siswa itu mengangguk.

"Udah pada tau kan mau buat apa ?"

"Udah." Jawab kelima siswa itu.

"Yauda sekarang kalian bikin rancangannya aja dulu. Mulai buatnya besok." Kata Rizky.

"Iyaa." Kelima siswa itu duduk dan mulai menyalakan ponsel masing masing. Mencari informasi tentang apa yang ingin mereka buat di internet.

"Lo buat apa ?" Rizky duduk di samping Alexa.

"Anyaman dari kertas." Jawab Alexa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Rizky memandang wajah Alexa dari samping. Cantik. Mata bulat besar dengan hidung yang mancung dan bibir tipis mungil. Siapapun yang melihat gadis itu pasti akan terpesona. Rizky tersenyum tipis.

"Coba gue liat lo mau buat yang kayak gimana." Ucap Rizky.

Alexa pun mendekatkan tangannya yang memegang ponsel ke Rizky.

Rizky memiringkan tubuhnya. Meletakkan tangan kirinya pada sandaran kursi Alexa. Hal ini membuat Alexa sedikit terkejut dan menjauhkan tubuhnya dari Rizky.

"Bagus juga yang itu." Kata Rizky seraya menunjuk salah satu foto dengan tangan kirinya. Tangannya hampir menyentuh pundak Alexa jikalau gadis itu tidak dengan sengaja menurunkan pundaknya.

"Iya bagus." Jawab Alexa. "Hmm gue ke toilet bentar ya."

Alexa berdiri dan keluar dari aula. Sebenarnya ia tidak mau ke toilet, hanya saja Alexa merasa tidak nyaman dengan perlakuan Rizky. Alexa berjalan di koridor yang sudah sepi seraya menatap ponselnya.

Seseorang sengaja menabrak bahu Alexa sehingga membuat ponselnya jatuh. Alexa mengambil ponselnya tanpa melihat siapa yang menabraknya. Setelah itu barulah ia mendongak untuk melihat. Vivian.

Septian Adelio [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang