Seluruh murid SMA Candra Pusaka berjalan memenuhi koridor setelah mendengar suara speaker dari kepala sekolah untuk berkumpul di lapangan. Acara pameran akan segera di mulai. Masing masing murid berbaris sesuai dengan kelasnya.
Di sekeliling lapangan sudah di hiasi tenda tenda yang berwarna warni. Terdapat plang bertuliskan nama kelas di setiap tenda. Di dalamnya pula terdapat karya karya yang sudah di buat oleh masing masing kelas.
Kepala sekolah membuka acara dengan pidato singkat. Kemudian memotong pita merah sebagai tanda permulaian acara. Tepuk tangan dan sorakan mengiring kepala sekolah turun dari panggung.
"Sep, mau kemana lo ?" Tanya Jorges ketika Septian keluar dari barisan.
"Jalan jalan. Bosen disini." Kata Septian.
Septian meninggalkan lapangan diam diam. Pria itu berjalan santai di koridor dengan satu tangan yang terselip di saku celananya. Langkahnya terpaksa terhenti ketika ia melihat seseorang yang seharusnya tak ada di sini.
"Lo mau ngejer Alexa ?" Tanya Bara.
"Iya gitu." Jawab Rizky. Kedua pria itu sedang berdiri di salah satu sudut koridor yang sepi. Septian mengerutkan dahinya. Entah dari mana Bara dapat masuk ke sekolah ini.
"Lo emangnya beneran suka sama tuh cewek ?" Tanya Bara.
"Engga sih. Gue cuma tertarik soalnya cakep banget."
"Boleh juga lo." Kata Bara sambil terkekeh. "Mainin aja, Ky."
Rizky yang di sebelahnya juga ikut terkekeh. "Pasti lah. Cewek cantik begitu gak akan gue lewatin."
Septian mengepal kedua tangannya kencang di bawah. Emosinya mendadak terpancing ketika mendengar obrolan kedua pria itu. Septian langsung menghampiri mereka dan mencengkram kerah seragam Rizky, lalu memberikan sebuah tinjuan di wajahnya. "Kurang aja lo !"
Rizky jatuh tersungkur karena Septian. Serangannya sangat mendadak. Rizky bahkan tidak sadar kalau tadi Septian sempat menarik kerahnya.
"Bangsat ! Sialan lo !" Dercak Rizky. Rizky bangun sambil dibantu oleh Bara.
"Lo nguping, hah ?" Tanya Bara.
Rizky membalas pukulan kencang ke wajah Septian. "Tolol lo ya ! Main mukul orang sembarangan."
"Lo cowok apa bukan ?! Beraninya mainin cewek." Septian maju dan memberikan Rizky satu bogeman lagi di rahangnya.
"Kenapa emang ?" Tanya Rizky. "Lo gak suka gue mau mainin dia ? Lo pacaran sama tuh cewek ?"
"Kalau iya kenapa ?" Septian menegaskan ucapannya. Menatap tajam Rizky dan menaikan dagunya.
"Oh jadi bener lo pacaran sama dia ? Lo suka dia ?" Bara menyambar. "Jangan mau lo, Ky, sama bekasan Septian. Paling juga udah di apa apa in."
"Anjing lo !" Septian tak dapat menahan emosinya lagi. Ia langsung mendorong tubuh Bara ke tembok dan meninjunya berkali kali.
"HEHHH KALIANNN !" Teriakan Bu Nuri terdengar dari belakang. "NGAPAIN KALIAN BERANTAM DI SINI ?!" Bu Nuri kewalahan menarik Septian untuk melepaskan Bara.
"SEPTIAN ! SUDAH !" Teriakan kencang Bu Nuri membuat Septian berhenti.
"Kalian ada apa sih ribut ribut ?!" Bentak Bu Nuri. "Bara ! Kamu sedang apa di sini ? Kamu bukan anggota sekolah ini lagi. Pergi kamu sekarang !"
Bara mendegus kesal dan pergi. Memang guru itu dari dulu sudah tidak suka dengan Bara.
"Kalian berdua mau apa sekarang ?! Ribut lagi ?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Septian Adelio [PRE ORDER]
Romance[OPEN PRE ORDER (@_gentebooks)] "Oke, Alexa, ini sekolah ketiga lo. Jangan sampe lo di keluarin lagi." • • • • • • • • • • • "ADUH GUE GAK BISA, ADA KAKEL BIKIN EMOSI MULU !"