Jam istirahat sudah tiba. Alexa menatap ke arah jendela dan melihat Septian yang bersandar membelakangi kelasnya. Teman temannya tadi sudah pergi ke kantin duluan.
Alexa berpikir sejenak tanpa melepas pandangannya dari punggung Septian. Tampak tubuh atletis pria itu yang terbalut oleh seragam yang berantakan.
Septian berputar balik. Matanya langsung bertemu dengan mata gadis yang sedaritadi ia tunggu. Alexa terkejut dan langsung memalingkan wajahnya. Mengerjapkan matanya berkali-kali. Alexa bisa merasakan detak jantungnya tiba-tiba berdegup lebih cepat.
Septian berjalan masuk ke kelas Alexa. Mendatangi tempat yang di dudukinya.
"Lama banget sih."
Alexa menatap wajah Septian. Ada luka yang masih terlihat basah. Itu pasti karena pertengkaran dengan Rizky yang ia dengar dari teman temannya.
"Ayo." Septian menarik tangan Alexa.
"Jangan tarik tarik. Gue bisa jalan sendiri."
Septian lalu melepas tarikannya.
Mereka berjalan di koridor. Sudah dapat dipastikan mereka menjadi pusat perhatian. Alexa hanya bisa menunduk malu.
"Angkat kepalanya."
Alexa melirik Septian, tetapi tidak mendengarnya.
"Angkat kepala lo."
Lagi lagi Alexa tidak mendengarnya.
Septian menarik rambut Alexa hingga gadis itu mendongak ke atas. "Lo kenapa sih ? Sakit tau !"
"Lo yang kenapa ? Udah gue bilang angkat kepalanya."
"Ck, iya iya." Alexa mengangkat kepalanya. Tapi belum sampai 5 detik ia menunduk lagi.
"Jangan nunduk, Xa. Mau rambut lo gue tarik terus ?"
"Apaan sih. Malu tau di liatin kayak gitu."
"Kenapa harus malu ? Kan lo gak ngelakuin apa apa."
"Tetep aja."
"Lo malu jalan sama gue ?"
Alexa menyangkal. "Bukan gitu."
"Terus ?"
"Ya.. ituu..yaa.. Gatau ahh."
Septian hanya terkekeh kecil melihat Alexa yang membuang wajah padanya.
Sesampainya di kantin mereka tidak melihat meja yang kosong lagi.
"Yah udah penuh." Ucap Alexa sambil melihat sekeliling kantin.
"Usir satu." Septian melangkah tapi tangannya di tahan Alexa.
"Jangan seenaknya. Mereka kan udah duluan." Kata Alexa.
"Harus banget gue peduli ?"
"Yauda kalo gitu gue gak jadi makan deh."
Septian menghembus napasnya kasar. "Yauda sini." Septian mengajak Alexa keluar dari kantin.
"Mau kemana ?" Tanya Alexa.
Septian tidak menjawab.
"Mau kemana sih, Sep ?"
"Mau makan."
"Ha ?" Tanya Alexa bingung. "Makan dimana ?"
"Udah ikut aja."
Alexa mengikut pasrah Septian. Mereka berjalan ke depan sekolah dan keluar melewati gerbang. Satpam yang melihatnya juga tidak mencegah karena memang boleh keluar membeli makan saat jam istirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Septian Adelio [PRE ORDER]
Romance[OPEN PRE ORDER (@_gentebooks)] "Oke, Alexa, ini sekolah ketiga lo. Jangan sampe lo di keluarin lagi." • • • • • • • • • • • "ADUH GUE GAK BISA, ADA KAKEL BIKIN EMOSI MULU !"