PART 7 : Salut

15.5K 1K 21
                                    

'BRAGHH',
Kelas XI IPA 2 yang tadinya ramai menjadi hening ketika seseorang menendang keras pintu kelasnya. Semua mata tertuju pada 5 pria yang sedang berdiri di depan pintu yang terbuka amat lebar.

"SIAPA YANG BARUSAN CEPUIN KITA BOLOS ?!" Bentak Septian seraya memasuki kelas XI IPA 2.
'BRAKKK', satu pukulan mendarat pada meja guru. "SINI LO !"

Keheningan seolah menyelimuti seluruh kelas XI IPA 2. Tidak ada yang berani bersuara mengingat kini Septian dan teman temannya sedang marah.

"Udah, Sep, seret aja kesini orangnya." Sindir Farrel.

"Gak. Gue mau liat tuh orang laki apa bukan. Kalo dia laki pasti berani maju. Tapi kalo sampe gue yang seret dia kesini, itu tandanya gue anggep dia bukan laki." Sarkas Septian.

Keheningan pun terdengar lagi. Tidak ada yang berani menjawab Septian termasuk Bima, ketua kelas XI IPA 2.

"Kelamaan, Sep. Udah langsung aja." Kata Alvino yang memanas manasi.

"Lo mau main petak umpet sama gue ? Sini. Gue ladenin." Kata Septian dengan senyum dinginnya.

Septian berjalan ke belakang menuju ke arah seorang siswa yang sedaritadi menunduk. Ia langsung menarik kerah anak itu dan menyeretnya sampai ke depan kelas.

BUGHHHHH, satu pukulan dilancarkan Septian tepat di wajah anak itu. Anak itu langsung jatuh karena kakinya sudah lemas ketika Septian menghampirinya.

"LO GAK BERANI MAJU ?! LO LAKI BUKAN?!" bentak Septian.

Septian kembali menarik kerah anak itu dan berteriak di depannya. "MAKSUD LO APA CEPUIN KITA ?!"

Anak itu hanya menunduk ketakutan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

~~~~~~~~~~°

"Xa, lo mau kemana ?" Claretta menarik tangan Alexa yang sepertinya ingin menghampiri Septian.

"Ta, liat Satria. Dia di pukul sama Septian."

"Xa, udah jangan. Bahaya kalo Septian lagi marah." Kata Nara.

"Iya, Xa. Lo mending disini aja. Daripada nanti lo yang kena masalah." Kata Hana.

Alexa hanya mengikuti apa kata teman temannya. Ia tidak mau bertindak gegabah untuk sekarang.

~~~~~~~~~~°

"WOI ! PUNYA MULUT GA ?! JAWAB DONG!" Bentak Jorges.

"Cuma adek kelas doang belagu lo." Umpat Alvino.

"Jawab dong ! Jangan cuma berani ngomong di belakang doang." Kata Adam.

"Banci kaleng." Ejek Farrel.

"LO SEMUA TUH CUMA TUKANG ONAR DI SEKOLAH !" satu kalimat keluar dari mulut Satria. Ia langsung mendapatkan sebuah tinjuan keras dari Septian di bagian perutnya.

Tijuan itu membuat Satria terjatuh namun bangkit lagi.

"Lo semua tuh cuma modal nama. Kalo bukan karena lo anak donatur pasti lo udah lama dikeluarin dari sekolah !"

Perkataan Satria membuat Septian mencapai puncak emosinya. Septian dengan kencang menarik kerah anak itu hingga ia sulit bernafas dan mendaratkan 3 pukulan beruntun di wajah dan perutnya. Pukulan yang Septian berikan berhasil membuat Satria jatuh tersungkur.

"GUE GAK PERNAH BILANG GUE ANAK DONATUR !" tegas Septian.

"Udah, Sep, abisin aja. Udah mau bel." Kata Adam.

"Iya, Sep, udah hajar. Nanti ngelunjak." Sambung Jorges.

Septian perlahan berjalan ke arah Satria.

Septian Adelio [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang