Enam orang pria yang berdiri di depan kelas XII IPS 1 sedang melakukan penyambutan dengan mengganggu dan menggoda siswi siswi yang baru datang.
"Ehh, ada Dinda." Kata Jorges.
"Apa lo ? Minggir gue mau masuk !" Ketus Dinda, salah satu anak XII IPS 1 saat Jorges menghalanginya untuk masuk.
"Sini, neng, ngobrol sama abang dulu." Kata Farrel.
"Diem lo. Dasar abang tukang siomay." Umpat Dinda.
"Makan tuh, Rel. Abang tukang siomay." Ledek Adam yang terkekeh.
"Galak amat sih, Neng. Nanti kita jodoh loh." Kata Farrel yang berada di sebelah Jorges.
"Gak jelas lo. Minggir sana !"
"Jangan marah marah napa, Din. Muka lo jadi makin cantik soalnya." Kata Farrel.
"Terus aja, Rel, terus." Kata Septian.
"Jangan kasih kendor." Kata Revan.
"Udah lah, Rel, Dinda gak mau sama lo. Dinda maunya sama gue, ya ga, Din ?" Kata Jorges yang memainkan alisnya naik turun.
"Gak ! Sana minggir lo berdua ! Ganggu aja gue mau masuk."
"Tunggu dulu dong. Buru buru amat sih. Mending lo disini sama gue dulu." Kata Jorges.
"Udah sana lo, Ges. Kasih cewe gue masuk." Kata Farrel.
"Cewe lo cewe lo." Kata Alvino sambil menoyor Farrel.
"Semuanya lo bilang cewe lo. Bu Siti tuh sekalian lo bilang cewe lo." Kata Adam.
"Gue mah setia, Dam, sama Dinda. Gak bakalan cari cewe lain selain Dinda."
"Boong bener lo. Kemaren gue liat lo abis godain adek kelas kan." Kata Septian.
"Itu ngobrol ngobrol doang, Sep. Gue tuh tipe cowo setia." Kata Farrel.
"Alah. Jangan percaya Farrel, Din." Kata Jorges.
"AWAS LO!" Kata Dinda yang langsung menginjak kaki Jorges.
Septian, Revan, Adam, Alvino, dan Farrel langsung terkekeh melihat Jorges yang meringis kesakitan.
"Rooftop, kuy. Males gue pelajaran Pak Mamad." Ajak Septian.
"Gue absen dulu deh hari ini. Ngantuk banget gue kemaren abis begadang main game. Pengen tidur di kelas." Kata Farrel.
"Gue juga engga deh. Gue udah dapet SP dari Bu Nuri." Kata Alvino.
"Gue juga engga deh. Kemaren gue sama Adam barusan ketahuan mau bolos." Kata Jorges.
"Tumben banget lo pada kapok ?" Heran Revan.
"Kalo ancemannya bukan panggil orang tua mah kita gak bakalan kapok." Kata Alvino.
"Ya udah. Cepet, Van. Keburu Pak Mamad dateng." Kata Septian.
Septian dan Revan menghabiskan dua jam pelajaran pertama mereka dengan membolos sambil merokok di rooftop. Mereka kembali setelah bel jam pelajaran ketiga berbunyi.
"Kak Revan." Panggil seorang gadis yang membuat Revan dan Septian kaget dan sontak menoleh padanya.
"Ngagetin aja lo, Xa." Kata Revan.
"Lo abis dari mana, kak ?"
"Gak dari mana mana."
"Abis bolos ya ?"
"Enggak, enggak kok." Bantah Revan.
"Kak, gue udah kenal lo dari lama. Gue tau lo boong."
"Hehe, iya. Gue emang abis bolos." Jawab Revan akhirnya mengaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Septian Adelio [PRE ORDER]
Romance[OPEN PRE ORDER (@_gentebooks)] "Oke, Alexa, ini sekolah ketiga lo. Jangan sampe lo di keluarin lagi." • • • • • • • • • • • "ADUH GUE GAK BISA, ADA KAKEL BIKIN EMOSI MULU !"