PART 31

7.8K 521 29
                                    

Jam olahraga sedang berlangsung di kelas Alexa. Hari ini berbeda. Jam pelajaran olahraga kelasnya bergabung dengan kelas XII IPS 3 karena Pak Tino, guru olahraga kelas XII, tidak masuk.

Para siswa di minta berbaris menjadi beberapa shaf berdasarkan kelas. Barisan cewek di sebelah kanan, sedangkan barisan cowok di sebelah kiri.

"Untuk kelas sebelas, hari ini pengambilan nilai senam. Maju lima orang lima orang sesuai nomor urut." Kata Pak Ganang. "Mau latihan dulu atau langsung maju saja ?"

Langsung maju aja, pak.

Senam doang mah ngapain latihan.

Langsung, pak, biar gak buang waktu.

Panggil, pak, langsung.

"Ya sudah langsung saja ya." Pak Ganang lalu beralih ke kelas XII IPS 3. "Untuk kelas dua belas, sesuai instruksi Pak Tino, materi kalian hari ini adalah pengambilan nilai bola voli. Kalian latihan dulu di lapangan kanan. Setelah kelas sebelas selesai baru kalian."

"Baik, pak." Murid kelas XII IPS 3 pun berpindah ke lapangan sebelah kanan.

Pak Ganang membuka buku absennya dan mulai memanggil. "Yang maju pertama Alan, Alexa, Bima, Cherry, dan Claretta. Yang belum di panggil boleh di pinggir lapangan dulu sembari menunggu giliran."

Semua murid kelas XI IPA 2 segera pergi ke pinggir lapangan.

Irama senam mulai dinyalakan. Lima orang yang tadi di panggil mulai melakukan gerakan senamnya. Alexa melirik ke kanan dan kiri. Sedikit lupa dengan gerakannya.

Saat ia menoleh ke kanan, sebuah bola voli melaju kencang tepat di depan wajahnya.

BUGHHHHH

Pandangan Alexa tiba tiba menggelap. Gadis itu langsung jatuh pingsan. Darah segar mengalir dari hidungnya. Satu lapangan tak terkecuali Pak Ganang terkejut melihatnya.

"Xa !" Dengan panik Claretta menghampiri Alexa yang hanya berjarak 5 meter darinya.

"SIAPA YANG SMASH BOLANYA ?" Tanya Pak Ganang.

"Maaf, pak. Saya gak sengaja." Kata Rizky sambil berlari menghampiri Alexa.

"Tanggung jawab kamu. Bawa ke UKS sekarang." Kata Pak Ganang. "Claretta, kamu temani Alexa dulu."

"Iya, pak."

Rizky menggendong Alexa menuju UKS. Diikuti oleh Claretta dari belakang. Tak ada satu pun petugas PMR yang ada di UKS. Rizky membaringkan Alexa di brankar UKS.

"Claretta, coba lo ambilin tisu sama minyak kayu putih di rak sebelah sana." 

Claretta segera mencari dan memberikan minyak kayu putih dan tisu pada Rizky.

"Gak panggil petugas PMR aja ?" Tanya Claretta.

"Gak usah. Gue pernah jadi PMR dulu." Balas Rizky. Rizky mendudukan tubuh Alexa. Menyuruh Claretta untuk menahannya agar tidak jatuh.

Rizky melakukan pertolongan pertama pada Alexa. Menjepit hidungnya agar darah tidak lagi keluar. Hampir 5 menit, darahnya sudah berhenti. Rizky membersihkan sisa sisa darah yang ada di sekitar wajah gadis itu. Setelah selesai, Claretta membaringkan Alexa kembali.

"Lo balik aja. Gua yang jaga di sini sampe Alexa bangun." Kata Rizky.

"Gak papa emang ?"

"Iya. Lo kan juga lagi pengambilan nilai."

Claretta mengangguk. "Yauda gue balik ke lapangan dulu ya. Jagain temen gue."

"Iya, tenang aja."

Septian Adelio [PRE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang