Musuhku, Terima Kasih!

7 0 0
                                    

Memberikan ucapan terima kasih atas pertolongan yang diberikan oleh seorang teman, atau orang yang tidak dikenal sekalipun, adalah hal yang baik. Mengucapkan terima kasih adalah hal yang mudah dan ringan. Hanya saja terkadang kita lupa melakukannya. Namun, apakah semudah itu jika kita mengucapkan terima kasih kepada musuh kita? Mengapa harus berterima kasih kepada seseorang yang telah menyusahkan kita?

Tidak masuk di akal. Mungkin itulah yang akan muncul di benak kita ketika seseorang mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang dibenci. Atas semua perlakuan buruk yang pernah diterimanya, dia mengucapkan terima kasih. Atas semua hinaan yang didapatkannya, dia mengucapkan terima kasih. Di satu sisi, ucapan terima kasih ini terdengar seperti sebuah sindiran. Di sisi lainnya, ucapan terima kasih itu memang ada benarnya untuk diucapkan.

Rasa jengkel, marah, dan sedih mungkin timbul dari setiap tindakan yang dilakukan oleh rival kita. Sakit hati, itu pasti. Kacau balau, bisa jadi. Namun selanjutnya kita bisa saja mendapatkan pelajaran dari kejadian tersebut. Kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik, atas hal itulah kita berterima kasih kepada musuh kita.

Seseorang yang selalu mengalami keberhasilan atas kompetitor-kompetitornya sejak awal, mungkin tidak memiliki kesempatan untuk belajar dari kesalahan. Dia tidak tahu sesuatu yang mungkin bisa membuatnya jatuh di suatu hari nanti. Hal ini berbeda dengan seseorang yang jatuh bangun dalam berusaha karena bersaing dengan lawannya. Dia mendapatkan pengalaman mengenai hal yang harus dan tidak harus dilakukan dalam sebuah langkah. Hal ini menjadi bekal untuk tetap bertahan di kemudian hari.

Sebuah ketidaknyamanan yang disebabkan oleh seseorang yang kita benci, kadang juga memberikan peringatan kepada kita untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Kita mengerti betapa sakitnya dipukul, sehingga kita akan berpikir dua kali sebelum memukul. Jika kita cukup berkepala dingin, ketidakadilan yang kita rasakan dari lawan kita akan menjadi titik refleksi dimana kita akan lebih berhati-hati dalam bersikap dengan orang lain.

Kawan,
Rasa sakit yang mereka berikan membuat kita belajar untuk lebih baik lagi. Hal itu menyakitkan, tapi itu adalah salah satu hal yang patut untuk kita berikan terima kasih.

[Non Fiction] Menjadi Lebih BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang