Kita sudah biasa mempelajari batu karang sebagai simbol pribadi yang tegar, dimana ombak adalah gambaran dari cobaan. Tapi seburuk itukah ombak (air)? Kita juga bisa belajar dari air yang begitu mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kita bisa menjadi keduanya.
Berbicara mengenai seni bertahan dalam kehidupan ini, kita selalu bisa mempelajarinya dari alam sekitar kita. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal dua pribadi yang berbeda, yaitu karang dan air.
Karang biasa kita kenal sebagai suatu wujud yang keras dan kokoh. Dengan adanya penyertaan ombak yang menghantamnya, karakter karang ini menjadi lebih dramatis, yaitu sebagai sesuatu yang begitu kuatnya menghadapi serangan ombak yang tak kenal henti ini. Dari contoh karang, kita bisa mendapatkan pelajaran akan arti ketidak-putus-asaan. Cobaan boleh terus datang, dan pasti akan terus datang. Tapi pribadi yang sekokoh batu karang akan tetap berdiri tegar.
Sementara itu, air yang kita kenal sebagai sumber kehidupan adalah sebuah zat yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan bentuknya dengan wadah yang ditempatinya. Air juga tidak sekaku benda padat, juga tidak seringan gas. Hal inilah yang memungkinkan air mengalir dari sumber hingga muara. Dari contoh air, kita bisa mempelajari arti penyesuaian diri. Kita mengikuti lingkungan, tapi tanpa kehilangan jati diri. Dengan kemampuan menyesuaikan diri inilah, kita tetap bisa terus maju bersama lingkungan kita.
Kawan,
Apalah arti bertahan hidup jika kita terhalang oleh ke-aku-an kita. Apalah pula arti perjuangan jika semakin lama kita semakin tertindas oleh beban pikiran sendiri. Jika kita sedang menghadapi cobaan, kita bisa menjadi karang dan air secara bersamaan. Tetap berdiri ketika hidup terasa berat, juga tetap mengalir ketika hidup terasa berliku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Non Fiction] Menjadi Lebih Baik
No FicciónDulu saya memiliki sebuah blog yang saya isi dengan pemikiran-pemikiran saya akan berbagai hal di dunia ini. Buku ini berisi semua pemikiran itu dan semoga memberikan kebaikan dan pencerahan bagi yang membacanya. Benar adanya kalau tulisan saya mung...