Seorang Sahabat Bernama Antusias

4 0 0
                                    

Di dalam sebuah kegiatan, kita bisa menemukan orang yang bermacam-macam. Ada orang yang kelihatan sangat bersemangat. Ada orang yang kelihatan ingin selalu terlibat. Ada orang yang melihat-lihat saja. Ada yang bergerak ketika ada arahan saja. Dan masih banyak yang lainnya. Kita bisa melihat bahwa ketertarikan mereka pada kegiatan tersebut bermacam-macam. Mereka yang terlibat, belum tentu tertarik.

Menjadi orang seperti apakah kita dalam sebuah organisasi atau kegiatan? Apakah kita ingin menjadi orang yang benar-benar terlibat? Apakah kita hanya ingin menjadi orang yang kelihatannya terlibat? Ataukah kita ingin menjadi orang yang benar-benar tidak terlibat? Untuk mengetahuinya, kita bisa melihatnya dari tingkat antusias yang kita miliki.

Antusias merupakan sebuah sikap dimana kita melakukan sesuatu tanpa paksaan, bahkan ingin selalu melakukan yang terbaik. Semakin kita menyenangi sesuatu, semakin kita antusias terhadapnya. Kita bisa bayangkan orang yang benar-benar menyukai memasak akan rajin bereksperimen dengan mencoba resep-resep baru, banyak bertanya ketika demo masak, bahkan rela mencari bahan-bahan pelengkap yang bisa menyempurnakan masakannya. Sebaliknya, orang yang berpikir kalau memasak itu biasa-biasa saja, dia hanya akan memasak yang sederhana dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan dengan menu yang itu-itu saja.

Hal-hal yang menggambarkan antusiasme biasanya muncul dari bahasa tubuh kita. Mata tidak beralih ke mana-mana dan tubuh condong ke depan. Orang yang antusias akan memusatkan perhatiannya pada satu titik. Ketika seseorang tidak antusias, perhatiannya akan mudah teralihkan, bahkan dia sengaja menghindar jika sesuatu hal terasa membosankan.

Orang yang antusias akan meminta lagi, sementara orang yang tidak antusias akan meminta berhenti karena mati kebosanan. Orang yang antusias akan memiliki kekuatan lebih untuk suatu hal yang disenanginya, sementara orang yang tidak antusias hanya memiliki setengah kekuatannya karena tidak rela melepaskannya untuk sesuatu yang dianggap percuma.

Bisakah kita menjadi orang yang antusias di setiap hal?

Umumnya, antusias itu akan muncul dengan sendirinya begitu kita berhadapan dengan sesuatu yang disukai. Saat kita merasa sangat bersemangat, itu artinya kita sedang merasa sangat antusias. Namun, jika kita tidak bisa menemukannya maka kita bisa mencari sesuatu yang membuat kita tertarik dari suatu hal. Misalnya, kita tidak tertarik pada sebuah mata pelajaran, tapi kita tertarik pada guru yang mengajar. Meskipun hal ini tidak sekuat antusiasme yang alami, tapi paling tidak kita sudah memiliki alasan untuk bertahan di sana.

Kawan,
meskipun sebuah antusias adalah milik kita, terkadang semangat dari antusias itu bisa membangkitkan antusias milik orang lain. Jadi janganlah ragu untuk menunjukkannya ketika kita benar-benar merasa bersemangat.

[Non Fiction] Menjadi Lebih BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang