Menjadi Orang Malas yang Baik dan Benar

12 0 0
                                    

Malas adalah penyakit manusia yang paling berbahaya. Ini adalah bentuk hambatan yang muncul dari diri sendiri. Sifat malas membuat kita cenderung diam dan melakukan hal-hal yang tidak membawa kita pada kesuksesan. Mengenai pernyataan tersebut, bisa ya bisa tidak. Ada hal yang bisa kita lakukan untuk menyikapi kemalasan itu sendiri, selain menghilangkannya.

Rasa malas muncul ketika kita tidak memiliki ketertarikan akan suatu hal. Gerak lambat, berlaku seadanya, tanpa tenaga. Ketika seseorang sedang berada dalam posisi nyamannya, dia tidak akan mudah keluar dari posisi itu, kita bisa sebut itu suatu kemalasan. Ya, kemalasan adalah ketidakmampuan orang mengeluarkan diri sepenuhnya dari sebuah kenyamanan.

Kemalasan adalah sifat yang dibenci banyak orang, meskipun kenyataannya banyak orang yang tak bisa lepas dari rasa malas. Biasanya, sifat malas identik dengan jauh dari kesuksesan. Hal ini dikarenakan orang akan cenderung melakukan sesuatu yang mereka inginkan, bukan yang mereka butuhkan.

Tobat menjadi orang malas? Semua orang tahu kalau kita harus bisa segera bangkit dan berubah. Namun, kenyataannya bangkit dan berubah bukanlah sesuatu yang mudah. Selain punya niat, kita juga harus punya semangat untuk bergerak. Jika motivasi dari diri sendiri saja tidak cukup, maka carilah motivasi itu dari lingkungan kita.

Cara lain, kita juga bisa mencoba mengubah cara berpikir dan sudut pandang kita akan arti dari suatu kemalasan. Jadikan malas sebagai motivasi untuk bergerak. Ini adalah ciri orang malas yang baik dan benar (dan diterima masyarakat). Bagaimana bisa?

Saya malas mengerjakan skripsi. Oleh karena itu, saya harus segera menyelesaikannya dan lulus dari kampus yang menyebalkan ini.Saya malas kalau disuruh orang tua membersihkan rumah. Oleh karena itu, saya harus bangun pagi-pagi dan membersihkannya sebelum disuruh.Saya malas mencari kerja. Oleh karena itu, saya harus belajar dan menjalin kerja sama untuk membuka usaha sendiri.Saya malas belajar di rumah. Oleh karena itu, saya harus benar-benar memahami pelajaran di sekolah dan segera mengerjakan semua PR-nya.

Kawan,
jika Anda merasa malas, ada baiknya Anda juga memikirkan kepada siapakah efek malas itu berimbas. Jika kemalasan Anda merugikan orang lain, maka sebaiknya jangan biarkan kemalasan itu menguasai Anda. Jika kemalasan itu merugikan Anda saja, maka keputusan ada di tangan Anda.

[Non Fiction] Menjadi Lebih BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang