Jika Tidak Tahu Apa yang Harus Dilakukan...

11 0 0
                                    

Anda sudah terbiasa hidup di dalam kesibukan. Ada yang harus dilakukan. Ada rutinitas. Ada sebuah kebiasaan bekerja yang membuat Anda begitu nyaman. Pada suatu hari, karena kegigihan dan kerajinan Anda, pekerjaan Anda pun terselesaikan. Akan tetapi, waktu masih tersisa banyak. Anda tiba-tiba berada pada situasi dimana Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Bengong. Itulah yang sempat hinggap pada diri Anda. Mungkin Anda akan duduk diam memandangi meja kerja Anda yang sudah tertata rapi. Pekerjaan Anda sudah selesai beberapa menit yang lalu. Kemudian Anda memutuskan untuk merapikan meja hanya untuk mencari kesibukan. Dan sekarang semua sudah rapi, Anda begitu ingin melakukan sesuatu, tapi tidak tahu harus melakukan apa.

Hal yang sama mungkin juga terjadi pada seorang penulis. Dia sehari-hari mengisi waktunya dengan menulis novel. Seluruh kreativitasnya ia curahkan pada tulisan tersebut. Hingga suatu hari dia menuliskan kata 'TAMAT', novel itu selesai. Kemudian dia merasa kepalanya sudah terlalu kosong untuk menulis novel lainnya.

Apakah ketika Anda tidak tahu apa yang harus dilakukan itu artinya Anda menjadi bodoh?

Jangan terlalu cepat menghakimi diri Anda sendiri! Sebelum Anda menginjak pada pertanyaan "Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?", ada baiknya Anda bertanya terlebih dahulu "Apakah aku sudah benar-benar melakukannya dengan benar?". Itu artinya Anda masih memiliki waktu untuk mengoreksi kembali pekerjaan Anda. Masih memungkinkan adanya kesalahan-kesalahan kecil yang sebelumnya luput dari perhatian. Bahkan, kesalahan kecil yang berakibat fatal. Dalam melakukan pemeriksaan kembali, janganlah Anda terburu-buru.

Pertanyaan lain lagi yang perlu diperhatikan "Adakah hal penting lainnya yang perlu Anda persiapkan?". Rutinitas yang selama ini menyertai mungkin membuat Anda berpaling dari kebutuhan-kebutuhan lain yang sesungguhnya penting untuk kemajuan diri Anda. Ini adalah saatnya Anda membuat sebuah persiapan baru.

Lalu pertanyaan lainnya lagi "Adakah hal yang paling ingin dilakukan yang belum pernah kesampaian untuk dilakukan?". Mungkin ini juga menjadi saat dimana Anda harus memberi hadiah kepada diri Anda sendiri. Beristirahat bukanlah bermalas-malasan asal Anda menggunakan porsi ala kadarnya. Rekan Anda mungkin tidak akan keberatan selama Anda tidak menggunakan hal itu untuk mengiming-imingi yang lain.

Kawan,
Ada orang mengatakan bahwa ketika kepala Anda terasa kosong sesungguhnya itu adalah masa puncak kreativitas Anda. Mungkin ini adalah sebuah rejeki sekaligus ujian bagi Anda. Buktikan jika memang pernyataan itu benar. Berkaryalah!

[Non Fiction] Menjadi Lebih BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang