[Non Fiction] Menjadi Lebih Baik

Kebaikan dari Setiap Agama

Salah satu hal yang saya syukuri menjadi diri saya ini adalah saya terlahir dan menjadi seorang warga negara Indonesia. Saya tumbuh di dalam lingkungan yang dimana keragaman menjadi sebuah bentuk kekayaan yang dianugerahkan kepada kita. Di dalam lingkungan yang bermacam-macam, saya belajar banyak dan saya menjadi sadar bahwa setiap manusia itu terlahir dalam keunikannya masing-masing. Dan menurut saya, hal itu adalah baik.

Ada 6 agama yang diakui di Indonesia, dipersatukan di dalam sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Masyarakat hidup berdampingan dengan memeluk keyakinan agamanya masing-masing. Setiap agama mengajarkan kebaikan, dan itulah sesungguhnya inti yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Menjadi warga negara seperti apakah kita? Apakah agama hanya sekadar tertera pada KTP saja? Apakah sikap dan perilaku kita benar-benar mencerminkan kebaikan dari agama kita?

Dewasa ini, tantangan untuk mengimani keyakinan kita itu sangatlah besar. Jika kita tidak benar-benar berakar pada keyakinan tersebut, maka kita hanya akan menjadi pribadi yang tidak tahu dan lupa, mana yang baik dan mana yang buruk. Arus informasi yang semakin bebas akan sangat mudah membuat kita terprovokasi, jika kita tidak benar-benar peka.

Padahal, kalaupun kita tidak mudah terprovokasi, tantangan mengamalkan kebaikan itu juga selalu ada. Misalnya, kita bersifat setengah-setengah. Menjadi umat beragama yang seadanya saja. Nah, jika sebenarnya kita bisa melakukan kebaikan yang lebih, mengapa kita tidak melakukannya?

Sobat,
Saling menghormati, toleransi, tenggang rasa adalah beberapa hal yang sangat saya syukuri keberadaannya. Mari kita kembali lagi pada sesuatu yang sudah kita percayai menjadi keyakinan kita. Marilah melihat lebih dalam, pelajari. Lihatlah dan kita pasti akan menemukan begitu banyak hal yang menjadikan kita semakin baik. Baik untuk pribadi kita masing-masing, maupun baik untuk lingkungan kita.