Melihat banyaknya bencana alam atau kecelakaan di televisi, tidakkah sempat terbesit di pikiran betapa menakutkannya jika terjadi pada kita. Itu masih sebagian kecil yang terliput oleh media. Bagaimana dengan yang tidak terliput? Bagaimana dengan kecelakaan-kecelakaan kecil? Bagaimana dengan kejadian yang mendadak? Tidakkah kita hidup di dalam dunia yang penuh dengan bahaya?
Apa yang harus kita maknai dari sebuah kecelakaan dan bahaya di sekitar kita?
Semua hal itu menakutkan. Itu pasti. Tentu sangat menyakitkan jika kita mengalaminya, kehilangan, kesakitan. Semua yang tidak menyenangkan itu ada di sekitar kita. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa saja bersinggungan dengannya dan meledaklah sebuah hal yang tidak menyenangkan.
Mungkin bisa dianalogikan kalau kita ini minyak dan potensi-potensi bencana itu adalah api kecil yang akan semakin besar seiring berjalannya waktu. Sebuah paku yang tergeletak di jalan, retakan pada kaki kursi, baut yang tidak kencang, niat menghina, kurangnya pemeriksaan kendaraan, dan banyak hal lainnya adalah pemicu terjadinya sebuah peristiwa. Sering kali kita menyadari hal-hal kecil itu jauh sebelum timbulnya kejadian.
Setelah muncul perhatian, selanjutnya adalah tindakan untuk mencegah. Memperbaiki kerusakan kecil, melakukan perawatan, menyingkirkan barang-barang yang berpotensi membahayakan, semua perhatian kecil itu akan berarti besar jika dibandingkan dengan kehilangan yang menimpa dari sebuah bencana yang terjadi.
Hidup dalam sebuah kewaspadaan dan kehati-hatian itu perlu. Selain melindungi diri sendiri, kita juga melindungi orang-orang di sekitar kita. Tapi apa kita harus tinggal di dalam sebuah ketakutan akan suatu bencana? Tentu tidak. Hidup dalam ketakutan hanya akan membuat kita menjadi manusia yang tidak bisa maju. Apa kita mau tertahan di tempat hanya karena sebuah ketakutan yang tidak masuk akal?
Bencana tidak berbeda dengan sebuah ujian yang harus kita lewati. Ketika tiba saatnya bencana itu terjadi pada kita, maka terjadilah. Seperti halnya dengan cobaan hidup lainnya, bagaimana cara kita melewatinya dan bagaimana cara kita menjadi lebih dewasa darinya, itulah yang menjadi ujian.
Kawan,
Kita tahu bencana pasti ada, hanya tidak tahu kapan, dimana, dan seperti apa. Sama seperti kita tidak mengetahui sepanjang apa usia kita. Bencana itu adalah sebuah pengingat betapa kecilnya kita. Selalu ingat dan berusaha menjadi manusia yang baiklah yang bisa kita lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Non Fiction] Menjadi Lebih Baik
Non-FictionDulu saya memiliki sebuah blog yang saya isi dengan pemikiran-pemikiran saya akan berbagai hal di dunia ini. Buku ini berisi semua pemikiran itu dan semoga memberikan kebaikan dan pencerahan bagi yang membacanya. Benar adanya kalau tulisan saya mung...