42. TGFN

3.9K 196 44
                                    

Sebenarnya bagaimana perasaan mu padaku? Bahkan aku menghilang pun kamu tidak pernah merasa hampa
~Quotes42~

~oOo~

Aurora menatap kosong layar televisi diruangan tersebut, bagaimana bisa Megi menjadi sebuas ini?

"Ora, lo kenapa?" Petter yang baru datang segera duduk di samping Aurora yang terperanjat karena kedatangannya

"Aura di bully lagi, pelakunya tetap sama, Megi." Aurora menghela nafas lelah sembari memejamkan bola matanya

Kenapa harus Aura yang menjadi korban, ia bersumpah Megi akan mendapat pembalasan yang setimpal bahkan lebih dari yang Aura rasakan

"ASSALAMUALAIKUM, PANGERAN GANTENG DATANG!" teriak Parka yang baru saja datang, kali ini Aurora memang pergi menenangkan diri di base camp Axerts gangster

"Eh ada Ora, kenapa muka lo kucel gitu?" Aurora kembali mengatakan apa yang diucapkannya pada Petter

"Ka, yang lain mana?" Aurora memang sendirian dari tadi sebelum Petter dan Parka datang

"Mereka bentar lagi kesini,"

"Kalian masih melakukan penyerangan?"

"Masih,"

"Balapan?"

"Masih,"

"Sorry gua ga bisa dateng, ada banyak cerita yang bikin hidup gua semakin kelam,"

"Slow Ra lo gaperlu merasa bersalah gitu kali, anggap aja ini adalah bagian dari balas budi kita semua karena lo udah kembali menegakkan nama Axerts menjadi kebanggaan," Parka menepuk pundak Aurora untuk menenangkan gadis itu

"Parka bener Ra, kalo bukan karena lo mungkin kita dulu udah hancur dan bubar," Zidan yang baru saja datang ikut bergabung dengan membawa beberapa bungkusan ditangannya

"Thanks kalian udah baik sama gua bahkan kalian rela tempur sama Jastin tanpa ada gue, padahal gua yang ada urusan sama mereka,"

"Kita keluarga!" Aurora kaget karena sudah banyak Geng Axerts yang berdiri tak jauh dari mereka dan mengucapkan dua kata yang membuat Aurora menjadi sedikit tenang

Ia terharu dengan teman-temannya disini meskipun hanya dia yang perempuan namun Axerts selalu melindungi dan menghormatinya, ia tersenyum berharap ini tiada akhir

"Sekarang udah sedihnya, skuy sini gua tadi beli teh gelas lho," Bayu membuka beberapa bungkusan yang sedari tadi ia pegang

"Gua aja yang bawa pizza slow bet tuh, kenapa lo yang cuma membawa sebongkah minuman aja bangga gitu," sindir Zidan membuat Bayu kesal

"Lo tau? Ini tu duit hasil tabungan gue, secara kan emak motong uang jajan," Bayu menatap prihatin teh gelas yang telah berdiri tegak diatas meja

"Njer! Muka lo kek pantat macam, bwahaha!" mereka semua tertawa membuat Aurora ikut tersenyum

"Nah gitu dong senyum jangan murung lagi lo ga kasian sama kita-kita? Cuma lo disini ratu kebanggan Axerts," sahut Petter membuat semuanya lega termasuk Aurora

"Iyalah orang cuma dia yang cewek," timpal Zidan membuat semuanya kembali tertawa

"Thanks ya, receh memang tapi inilah keluarga," Aurora kembali tersenyum bangga pada mereka

"Btw, lo mirip deh sama seseorang?" Bayu mengernyitkan dahi memperhatikan Aurora dari atas sampe bawah

"Siapa?" tanya mereka bersamaan

AURORA : Beautiful but Dangerous!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang