59. TGFN

3.7K 244 15
                                    

Ceritakan keluh kesah mu padaku, suatu saat kau akan sadar bersamaku tak kan pernah menjadi sia sia
~Quotes59~

~oOo~

"Gimana anak pungut? Puas?" tidak ada sahutan, Megi masih meringkuk sembari menangis terisak dilantai tersebut

Senang? Tentu Aurora benar benar puas hari ini, "Sekarang giliran gue Megi,"

~

"Ulululu adik kesayangan Aura lagi nangis ya? Duh kasian banget si gue," Aurora ikut duduk dilantai sembari meninjau wajah Megi yang ternyata terlihat dari bawah

"Baa! Gue liat wajah lo kayak gini aja udah seneng apalagi kalau ditambah pewarna gitu kayak warna merah ijo atau biru keunguan ye ga?" Aurora menaik turunkan alisnya

"Puas lo ha?! Hiks hiks!"

"O belum dong, itu mah pemanasan dari emak gue, gue ganyangka ternyata lo cuma anak pungut!" Megi menghentikan tangisnya dan menatap tajam Aurora

"Eits slow dong nakpung liatinnya jangan gitu banget kalo lo naksir gue kan ga lucu,"  ucap Aurora santai

"Mau lo apasi!"

"Ya kalau gue mah mau lo mati tapi kayaknya ga seru, menurut gue sampah kayak lo tu pantesnya tersiksa seumur hidup soalnya matipun bumi juga bakal repot dan males nerima lo!"

Megi geram mendengar semua ucapan Aurora saat tangannya melayang kepipi Aurora

"Ups yah tangan lo berhasil gue tahan nih, duh kasian banget si anak sampah ini udah dimalu maluin masih aja nekat ngelawan!"

"Cukup Ra! Lo kenapa tiba tiba jadi jahat gini si?" Megi berdiri sembari menghapus sisa sisa air matanya

Aurora yang semula tersenyum senang kembali berwajah datar dalam hitungan sepersekian detik

"Lo bilang apa? Gue jahat? Harusnya gue yang bilang gitu anjing! Lo kenapa selalu punya pikiran jahat sama keluarga gue?!"

"Apa kemewahan yang dimilikin Aunty Sheila belum cukup buat lo?! Gue yang harusnya bilang cukup babi! Gue bukan lo!" Aurora menggebu gebu! Ingin ia menyiksa orang ini namun ia cukup sadar untuk tidak kebablasan

Aurora menahan tangisnya, gadis ini pasti menangis jika ia menahan amarah yang amat sangat mendalam

"Kenapa lo diem! Kenapa lo gabisa jawab pertanyaan gue, apa ini balasan lo sama keluarga gue! Gue ganyangka kalau ternyata lo udah berbuat sejauh ini,"

"Gue terlalu bodoh karena cuma mikir lo nyakitin gue sama Ara doang, tapi ternyata gue salah! Lo itu jelmaan dari anak setan yang nikah sama anjing!"

Air mata Aurora menetes namun gadis itu segera menghapusnya kasar sementara Megi, gadis itu hanya bisa menunduk mendengar setiap kalimat yang diucapkan Aurora

"Bahkan gue! Gue gapernah liat momny semarah itu Megi, dan lo? Lo galiat Mommy tadi ha!? Bahkan dia ga bisa mukul lo karena masih menghargai hati Aunty Sheila~"

"~Dan hey?! Apa kabar dengan lo yang ga pernah ngehargain hati setiap orang yang sayang sama lo?!"

"Hiks! hiks! Ma-maafin gue Ra, gu-"

"Mungkin gue bakal maafin lo kalau cuma ngelakuin kesalahan ke gue, tapi daddy mommy Aura Aunty Sheila semuanya udah kecewa dan terlanjur benci sama lo Gi!"

"Hiks! Ma-maafin gue,"

"MAAF LO UDAH BASI ANJING!" Aurora benar benar tak bisa berkata apa apa, ingin sekali ia menghiasi wajah Megi dengan pukulan indahnya kali ini

AURORA : Beautiful but Dangerous!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang