"Pagi Nana," sapa Raina pada Jaemin yang sedang memoles mentega pada roti tawar.
"Tumben Rai hari libur bangun pagi," sindir Jaemin.
"Ih biarin dong, suka-suka aku." Raina mengambil salah satu roti yang sudah di olesi mentega oleh Jaemin tanpa permisi.
Raina dan Jaemin duduk berhadapan di meja makan. Orang tua Jaemin ada urusan pagi-pagi sehingga mereka tidak ada di rumah.
"Aku semalam tidur di meja belajar, tapi kenapa tiba-tiba pindah ke kasur ya? Ulah kamu pasti," ucap Raina sembari melahap rotinya.
"Nggak tuh. Ulah hantu kali," jawab Jaemin.
"Ih!"
"Mandi sana," ucap Jaemin.
"Nggak mau, malas gerak."
"Mandi nggak?"
"Nggak."
"Oke, nggak jadi aku beliin cushion," sahut Jaemin enteng.
Raina membelalak. "Nana mainnya ngancem dih!"
Namun, tidak sampai sepuluh detik Raina sudah hilang dari pandangan Jaemin. Iya, dia langsung mandi. Bibi Jung yang saat itu sedang menyapu ikut terkekeh bersama Jaemin ketika melihat tingkah gadis berumur 18 tahun itu.
"Eh Dek Jaemin, itu teman-temannya datang," ucap Bibi Jung.
"Jaemin aja yang bukain Bi," ucap Jaemin lalu berlari keluar rumah.
Ada Jeno, Renjun, Heejin, Ryujin, dan Lia, seperti biasanya. Ini pertama kali mereka datang ke rumah Jaemin, untuk belajar pastinya.
"Ayo masuk," ajak Jaemin.
Jaemin menyuruh teman-temannya duduk kemudian mereka berbincang-bincang.
"Nana! Ponsel kamu tadi bunyi jadi aku angka-"
Teriakan Raina dari tangga berhenti seketika melihat tidak hanya Jaemin yang berada di ruang utama, melainkan ada 5 orang lainnya.
"Eh maaf," ucap Raina pelan lalu berlari kembali ke atas.
"Kok ada Raina disini?" tanya Heejin tak suka.
"Ya dia 'kan tinggal disini juga," jawab Jaemin santai.
"Hah?!"
"Ya emangnya kenapa kalau Raina disini Hee? 'kan dia nggak ganggu kita," tanya Renjun.
"Si Raina nggak diajak kesini Jaem?" tanya Ryujin yang merasa kasihan pada gadis itu.
"Panggil aja Jaem kalau dia mau, kasihan sendirian di atas," ucap Lia.
Jaemin mengangguk. "Dia mungkin malu sama kalian soalnya nggak kenal. Aku panggilin ya."
Jaemin berlari ke lantai dua. Disana dia melihat Raina duduk di kasurnya.
"Kenapa kesini?" tanya Raina bingung.
"Ayo ke bawah," ajak Jaemin.
"Mereka mau emang sama aku?"
"Justru mereka yang nyuruh aku panggil kamu, Rai."
"Beneran?" Mata Raina berbinar tak percaya.
"Iya. Ayo turun, ditungguin tuh."
Raina turun bersama Jaemin dengan ragu. Dia takut dirinya tak disukai teman-teman Jaemin.
"Hai Rain! Sini duduk bareng," ajak Lia.
Lia mengajak Raina duduk disamping dirinya dan Ryujin.
"Aku nggak pernah lihat Raina dari dekat, ternyata aslinya cantik ya," puji Ryujin.
"Kenalan dulu woy, jangan kayak pedofil," ceplos Jeno.
"Aku Lia, Rain. Jangan malu-malu, kita biasanya nggak tahu malu kok," ucap Lia dan kemudian diikuti teman-teman lainnya.
Ketika giliran Heejin, gadis itu malah keluar dari rumah. Membuat Jaemin, Jeno, dan Renjun mengejarnya.
"Hee, kenapa?" tanya Jaemin.
"Aku nggak suka ada dia," ucap Heejin ketus.
Jaemin cukup terkejut karena dimatanya selama ini, Heejin itu gadis yang kalem dan lembut.
"Kenapa Hee? Dia juga baik-baik kok, Jaemin 'kan udah cerita waktu itu," ucap Renjun.
"Gitu-gitu dia suka merintah-merintah Jaemin ya," kesal Heejin.
"Ya masalahnya aku yang nyuruh dia buat minta bantuan aku kalau dia kesusahan Hee," jelas Jaemin.
"Terus kamu maunya gimana? Jangan kayak anak kecil lah," ucap Jeno.
"Aku nggak mau ada dia. Kalau nggak mending aku keluar aja dari tim."
"Fine. Keluar aja. Aku lebih baik nggak ikut serta dalam olimpiade daripada harus ngusir Raina meski cuma nyuruh dia ke kamar," ucap Jaemin yang sudah tersulut emosi.
Lia, Ryujin, dan Raina mendengar dan melihat semuanya dari jendela karena jendela rumah Jaemin cukup besar dan terbuka. Raina menunduk merasa bersalah sementara Lia dan Ryujin terkejut.
"Oke! Aku keluar," ucap Heejin kemudian pergi dari rumah Jaemin.
♡
"Maafin aku, gara-gara aku jadi kacau gini," ucap Raina yang mulai menangis.
"Bukan salah kamu kok, Rain," ucap Lia.
"Salah aku karena milih dia buat jadi partner Jaemin," ucap Renjun.
"Kok bisa milih dia sih?" tanya Ryujin.
"Dia yang mengajukan diri. Aku lihat nilainya juga bagus-bagus," jelas Renjun.
"Jadi kamu gimana Jaem? Keluar dari olimpiade?" tanya Jeno.
"Ya iya, mau gimana lagi," jawab Jaemin yang juga frustrasi. Sia-sia ia belajar keras belakangan ini.
"Renjun," panggil Raina tiba-tiba. Cukup membuat satu ruangan kaget karena Raina dari tadi tidak berbicara kata lain selain 'maaf'.
"Apa Rain?"
"Aku bakal gantiin Heejin," ucap Raina.
🌹to be continued🌹
• Ruang utama
Stream Ridin ayo!!! Btw Sijeuni gercep ya baru 9 jam udah 3,4M dan menuhin target likes 800K💚
30 April 2020
All the love,
Feli
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]
Fanfiction"Na, you're the best part of my life." Tentang persahabatan antara Park Raina dan Na Jaemin. --- start: 24 April 2020 end: 24 Mei 2020 Awesome cover by Putri_graphic Highest rank: 6 on #challenge30gp (15.05.20) ©April 2020 by your__f