17 ¦ shocked

1.1K 181 12
                                    

Jaemin dan Raina ke sekolah hari ini namun bukan sebagai murid lagi. Mereka ke sekolah untuk mengambil dokumen mereka.

"Nana," panggil Raina. Mereka berdua saat ini sedang duduk santai di kelas sembari mengenang masa-masa sekolah dulu.

"Kenapa, Rai?"

"Aku haus tapi malas ke kantin."

"Mau minum apa? Aku beliin di kantin," tanya Jaemin.

Raina nampak berpikir. "Air aja lah."

"Ya udah, aku ke kantin dulu." Jaemin bergegas pergi ke kantin yang letaknya lumayan jauh dari kelas mereka.

Jaemin menatap lingkungan sekolahnya sambil berjalan. Dia pasti akan merindukan tempat ini nanti.

"Bu, airnya satu ya," ucap Jaemin.

"Airnya kosong, Dek."

Ponsel Jaemin tiba-tiba berdering.

Renjun💩 is calling...

"Halo-"

"Kamu dimana?!"

"Hah, di kantin. Kenapa?"

"Raina jatuh di laboratorium kimia tadi. Cepat ke Rumah Sakit Seguk."

"Iya."

Jaemin berlari seperti orang kesetanan ketika mendengar kabar bahwa Raina terjatuh sampai dilarikan ke rumah sakit.

Lagi pula ada-ada saja kelakuan anak itu. Kenapa dia tidak mau menunggu dirinya yang hanya pergi sebentar dan malah pergi jalan-jalan sendiri?

"SOOBIN!" panggil Jaemin.

"Iya?" jawab Soobin polos.

"Bisa antar aku ke rumah sakit dekat sini nggak? Tolong cepat, temanku jatuh," ucap Jaemin.

"Ayo."

Soobin menyetir dengan kecepatan normal sementara Jaemin sudah marah-marah.

"Ini darurat Bin, kamu nggak bisa naikin kecepatannya?"

"Nggak bisa Jaem, bahaya."

Jaemin jadi makin frustrasi sembari terus berusaha menelpon Raina serta Renjun yang mengabarinya tadi meski hasilnya nihil.

"Astaga...."

Sepuluh menit berlalu, Jaemin makin seperti orang kesurupan. "Bin, perasaan rumah sakitnya dekat kok lama banget sih?!"

"HEH KENAPA MALAH BELOK KE MC. DONALD!" teriak Jaemin.

"Ya sabar, Pak."

"Sini aku aja yang nyetir!"

"Enak aja, mobil aku kok. Turun bentar, nggak sampai lima menit."

Jaemin sudah emosi namun harus pasrah, akhirnya ia mengikuti kata Soobin sambil terus mengomel.

"Duduk," ucap Soobin ketika mereka berada di lantai dua.

"Wajah nggak usah kayak benang kusut gitu, nyesel lho," ucap Soobin lagi.

"Ya cepetan selesaiin urusan kamu terus kita ke rumah sakit," kesal Jaemin.

"Kamu 'kan belum jadi dokter, ngapain ke rumah sakit?"

"Rai?" Jaemin langsung menoleh ke belakang dan mendapati sahabatnya sedang memegang kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya.

Disana dia tidak sendirian, ada Renjun dan kawan-kawan juga yang memakaitopi kerucut.

"Happy birthday Na Jaemin!"

Jaemin memukul kepala Soobin pelan karena gemas. "Kamu nggak jatuh?"

"Make a wish sama tiup lilin dulu," ucap Jeno. Jaemin menurut.

"Jatuh beneran kok, jatuh karna kepeleset. Tapi mikir logis nggak sih kamu, Na? Masa iya aku jatuh doang sampai masuk rumah sakit? Iya kalau jatuh dari lantai dua," jawab Raina.

Raina meletakkan kue di meja lalu Jaemin segera memeluknya. "Aku takut banget."

"Kalian berdua bikin ambigu dah," ucap Renjun.

"Udah, ayo duduk semua," ucap Raina.

Mereka duduk kemudian Jeno dan Renjun ke bawah untuk mengambil makanan.

"Yuk makan!"

"Siapa yang bikin rencana?" tanya Jaemin.

"Raina tapi yang bikin skenario dramanya Jeno," jawab Lia santai.

"Oh emang kurang ngajar!" Jaemin melempar kentang goreng pada Jeno sementara yang dilempar hanya terkekeh.

"Kaget nggak?" tanya Ryujin.

"Kaget lah!"

"Sebenarnya sih Jaem kalau kamu bisa mikir logis kamu pasti ngerasa banyak yang aneh kok. Kenapa Raina ke laboratorium? 'kan pintunya dikunci. Kenapa Raina bisa secepat itu kita larikan di rumah sakit?"

"Ya namanya juga panik."

"Cie, udah sembilan belas tahun," ucap Raina sembari duduk di kursi ayun Jaemin.

"Aku udah legal ya kalau pakai umur Korea," gumam Jaemin.

"Iya. Udah bisa minum," jawab Raina.

"Aku pingin minum sama kamu, Rai," ucap Jaemin.

"Aku masih Desember, Nana."

"Ya udah aku tungguin sampai Desember!" Raina terdiam.

"Kenapa? Kamu nggak mau minum sama aku Rai?"

"Mau kok!"

Jaemin tersenyum lalu memeluk Raina lagi. "Makasih ya buat hari ini."

"Kamu udah bilang tadi."

"Iya? Aku lupa hehe."

"Jangan jadi tua yang menyebalkan, Nana. Semoga lolos seleksi universitasnya."

🌹to be continued🌹

Aku bilang siap-siap aja guys😌

4 Mei 2020

All the love,
Feli

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang