13 ¦ prepare

1.2K 170 3
                                    

Seminggu lagi ujian akhir mereka di mulai. Baik Raina maupun Jaemin sudah sama-sama seperti mayat hidup.

Aktivitas mereka saat ini hanyalah bangun, sekolah, les, les, les, pulang, dan tidur.

Mereka memang sengaja belajar amat giat demi mendapat nilai terbaik, terutama Jaemin karena pria itu ingin masuk ke universitas.

"Rai, kepala aku sakit," rengek Jaemin.

Raina yang sedang belajar dengan santai di atas kasur menengok sahabatnya yang duduk di meja belajar miliknya.

"Istirahat dulu, jangan dipaksa," ucap Raina.

"Masih belum selesai babnya."

"Dilanjutin besok aja ih. Sini tidur." Raina menepuk-nepuk kasur sebelahnya.

"Hm."

Setelah Jaemin merebahkan diri, Raina menatap pria itu. "Nana."

"Apa Rai?"

"Nggak terasa, udah satu bulan aku tinggal disini," ucap Raina sembari menatap langit-langit kamar Jaemin.

Jaemin mengangguk. "Rumah kamu apa kabar?"

"Sudah laku terjual."

"Rumahmu 'kan rumah ini, Rai."

"Ada-ada aja kamu."

"Rai," panggil Jaemin.

"Apa Na?"

Jaemin memeluk Raina. "Jangan tinggalin aku."

"Siapa yang mau ninggalin kamu?" tanya Raina.

"Pokoknya aku nggak mau ditinggal sama kamu," jelas Jaemin.

"Suatu saat kita harus pisah Nana. Kamu sama keluarga kamu dan aku sama keluarga aku," ucap Raina.

"Aku nggak mau pisah sama kamu," rengek Jaemin.

"Terus gimana? Masa kita sama-sama nggak berkeluarga? Jomblo terus seumur hidup biar bisa gini?"

"Ah nggak tahu deh!"

"Masih lama 'kan Na? Nggak usah dipikirin sekarang. Better we sleep," ucap Raina lalu menepuk-nepuk punggung Jaemin hingga pria itu ketiduran.

"Weh H min berapa ujian ini?" tanya Ryujin.

"Empat. Hari Senin mulai," jawab Renjun.

"Untung belum ujian," ucap Chenle.

"Nggak apa-apa lah bersusah-susah dahulu. Cuma empat hari, setelah banting otak nanti kita bebas," ucap Jeno.

"Sekolah tiga tahun, hasil terbesar ditentuin sama empat hari, gila nggak tuh," kesal Renjun.

"Ketua OSIS aja frustrasi apa lagi aku," gumam Raina.

"Duain."

"Tigain."

"Tapi dengar-dengar ujian akhir itu lebih gampang dari pada simulasinya," jelas Jaemin.

"Emang berapa nilai simulasi kalian?" tanya Chenle.

"Untungnya di atas delapan semua. Tapi 'kan ya kalau bisa di ujian akhir tinggi," jawab Lia.

"Kalau udah bisa dapat delapan berarti udah lumayan mampu sih. Mending kalian jangan gila belajar deh, takutnya malah lupa semua nanti," ucap Chenle.

"Pengalaman?"

"Iya pas SMP."

Mereka kemudian bercanda sebelum masuk ke kelas. Dalam kondisi sibuk seperti ini, bertemu dan bercanda dengan teman rasanya merupakan cara efektif untuk menghilangkan penat.

"Kira-kira kalau aku masih malas belajar, sekarang aku ngapain ya, Na?" tanya Raina.

"Tidur di kelas?" jawab Jaemin

"Makasih buat kamu dan keluargamu yang udah kasih aku motivasi buat semangat belajar."

"Kewajibanku."

"Lia! Dicari Soobin," ucap Hyunjin yang membuat mereka semua menoleh.

"Soobin siapa?" tanya Raina.

"Anak 12 IPA 5 bukan?" tanya Chenle.

"Nggak pernah dengar," ucap Jaemin.

Sementara oknum yang dipanggil hanya diam saja mematung.

"Kenapa Lia? Itu katanya dipanggil kamu," ucap Ryujin.

"Malas ah...."

"Kamu sama Soobin ada apa?" ceplos Jeno.

Dapat dengan jelas dilihat, pipi gadis bermarga Choi itu bersemu.

"Hah? Sejak kapan?" tanya Yeji.

"Ini nih definisi teman kurang ajar. Kok nggak kasih tahu kita?" tanya Ryujin.

"Nggak ada apa-apa kok."

"Semua orang juga lihat kalau kamu malu-malu kucing," ucap Raina santai.

"Ih beneran."

"Lia." Seorang pria menghampiri meja mereka.

Raina, Ryujin, dan Yeji melongo tak percaya. "Soobin?"

"Iya aku Soobin. Kalian kok tahu?"

"Kan tadi Hyunjin bilang," ucap Renjun.

Ryujin menatap Soobin. "Kok nggak pernah lihat ya."

"Aku 'kan baru masuk sini pas kelas dua belas," jelas Soobin.

"Aku pinjam Lia sebentar nggak apa-apa 'kan?"

"Oh iya nggak apa-apa Bin, ambil aja. Nggak usah dibalikin juga nggak apa-apa," jawab Raina yang selanjutnya mendapat tatapan maut dari Lia.

Setelah Soobin dan Lia menghilang dari pandangan mereka. Mereka saling bertukar pandang.

"Jiwa jomblo aku bergetar," ucap Ryujin.

🌹to be continued🌹

2 Mei 2020

All the love,
Feli

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang