44 ¦ life

1.1K 154 15
                                    

Sudah sebulan pernikahan yang tandanya kedua manusia ini sudah harus kembali bekerja.

"Terbang jam berapa sayang?" tanya Jaemin lembut.

"Satu jam lagi ke bandara," jawab Raina sembari duduk di hadapan suaminya.

Jaemin menatap Raina yang sudah sangat siap mulai dari rambut hingga seragam.

"Cantik banget sih heran," ucap Jaemin.

"Gombal." Raina memakan roti bakar yang Jaemin buat.

"Kafe gimana kabarnya?" tanya Raina.

"Ya seperti biasa, pemasukan lancar. Anak-anak sering datang buat ngawasin," jawab Jaemin.

Raina mengangguk mengerti. "Sini aku cuci."

Sebenarnya Raina ingin kesal tapi dia nyaman. Bagaimana tidak? Dia hanya sedang mencuci piring namun Jaemin sudah memeluknya dari belakang.

"Kenapa Nana?"

"Kamu pulang kapan?"

"Besok pagi kok. Jangan lupa makan ya," ucap Raina.

Setelah mencuci piring mereka dan meletakkan piring tersebut pada tempatnya, Raina segera mempersiapkan diri.

"Aku kerja dulu ya Nana," ucap Raina lalu memeluk Jaemin. Suatu rutinitas yang mereka lakukan tiap berpisah.

"Iya, hati-hati ya Rai." Jaemin mencium bibir Raina sekilas.

"I love you."

"I love you more."

Jaemin dengan santainya merawat para pasien. Dia sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan Singapore.

"Hai, Jaem," sapa temannya, Felix.

"Hai, Lix," sapa Jaemin balik.

"Jaga malam kamu?" tanya Felix.

Jaemin menggeleng. "Jam lima pulang."

Jaemin merasa cukup beruntung karena di rumah sakit tempatnya bekerja ada satu dokter yang bisa berbahasa Korea. Setidaknya dia tidak terlalu kaget.

"Istrimu kerja?"

"Iya. Pulang sore ini, nanti aku yang jemput."

"Breaking News. Salah satu pesawat milik maskapai SQ dari Bangkok menuju Singapore dikabarkan hilang kontak beberapa saat setelah lepas landas."

Mata Jaemin membelalak. Jantungnya berdegup sangat kencang.

"Kalau sudah hilang kontak gitu, kemungkinan pasti jatuh," gumam Felix yang masih belum sadar akan kondisi Jaemin.

"A-aku harus ke Changi sekarang," ucap Jaemin yang langsung menyadarkan Felix.

"I-istrimu pramugari SQ?" ucap Felix.

"Iya. Aku pergi sekarang," ucap Jaemin lalu segera berlari menuju mobilnya.

Jaemin menyetir bak orang kesetanan, hanya satu orang yang ada di pikirannya, Rainanya.

Bandara cukup ramai. Jaemin pergi ke kantor Singapore Airlines yang juga sudah ramai. Dengan sekuat tenaga, Jaemin berusaha mendapatkan list penumpang dan kru kabin pesawat yang hilang kontak.

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang