01 ¦ high school

2.4K 270 13
                                    

25 Januari 2019

Raina melompat dari kasurnya kala seorang pria bermarga Na membuka pintu kamarnya seraya melipat tangan di dada dan menatapnya datar.

"IH NA! AKU LUPA SEKARANG HARI SENIN!"

Gadis itu langsung mengambil asal seragamnya dan berlari masuk ke kamar mandi.

Entah mandi gaya apa yang dia lakukan, hanya 7 menit dia sudah keluar dengan seragamnya. Dia segera mengambil bedak dan memolesnya asal di wajah. Oh, jangan lupakan lipgloss.

"Ayo Na!" Raina berjalan santai keluar kamar dengan tasnya seraya menarik lengan pria yang juga memakai seragam sama dengannya.

"Bi, aku berangkat ya," pamit Raina pada Bibi di rumahnya.

Raina memakan selembar roti tawar lalu menggandeng tangan sahabatnya itu.

"Nana jangan marah," ucap Raina pada si sahabat yang sedang merajuk.

Park Raina dan Na Jaemin. Mereka adalah dua manusia berusia 18 tahun yang sudah berteman sejak zaman paleolitikum.

"Nana, aku 'kan nggak bakal ulangi lagi," kesal Raina.

Nana, panggilan yang disematkan oleh Raina pada Jaemin ketika mereka baru berteman dulu. Alasannya karena lidah Raina selalu terpeleset saat melafalkan nama Jaemin menjadi Jeimin.

"You've said that for a million time, Rai." Jaemin mendengus.

Rai, panggilan untuk Raina dari Jaemin. Alasan Jaemin memanggil Raina dengan panggilan itu padahal normalnya Raina dipanggil Rain adalah karena dia tidak terlalu menyukai hujan.

"Ya pokoknya jangan marah ih!" ucap Raina sembari memajukan bibirnya. Kalau sudah begini, Jaemin pasti kalah.

Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, mereka berdua akhirnya sampai di sekolah.

Selama lebih dari 9 tahun berteman, mereka berdua ini selalu bersama seperti panci yang bertemu dengan tutupnya. SD yang sama, SMP yang sama, SMA yang sama dengan kelas dan jurusan yang sama.

Mereka itu berbeda. Raina yang cerewet, tidak terlalu pintar, aneh, bersanding dengan Jaemin yang lebih diam, pintar, dan bisa dikatakan lebih waras.

"Kamu mau makan apa? Aku beliin deh buat permintaan maaf," tanya Raina.

"Samain aja kayak kamu," jawab Jaemin sembari duduk di salah satu meja kantin yang kosong.

Raina mengangguk paham lalu pergi ke salah satu kios kantin untuk mengantre.

"Kak Jaemin 'kan?" tanya seorang gadis dengan rambut terurai panjang.

"Iya?"

"Aku Chaerin, kelas 10 IPA 3. Boleh duduk disini nggak, Kak? Penuh soalnya," ucap gadis itu lembut.

"Disini udah ada orangnya, Dek. Maaf ya." Jaemin tersenyum.

Gadis itu-pun mengangguk kemudian berlalu pergi dengan rasa kecewa.

"Kenapa, Na?" tanya Raina yang masih membawa sebuah nampan.

"Nggak apa-apa, Rai. Dia mau duduk disini tadi cuma aku bilang udah ada orangnya," jelas Jaemin.

Raina mengangguk simpul kemudian memberikan sepiring nasi goreng pada Jaemin.

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang