"Raina, tolong cek stok makanan ya," ucap Seulgi.
"Iya Kak." Raina kemudian fokus menghitung jumlah makanan yang tersedia di kabin selagi para penumpang masuk ke dalam pesawat.
Saat ini mereka akan kembali ke Singapore setelah menginap satu hari.
"Take off position."
"Gimana kemarin ketemu keluarga?" tanya Seulgi karena mereka duduk bersebelahan.
"Seru banget, Kak. Sehari rasanya kurang," ucap Raina.
"Nggak apa-apa, yang penting bisa pulang 'kan?" Raina mengangguk.
Tanda sabuk pengaman sudah dimatikan, tandanya para awak kabin dan penumpang bisa beraktivitas.
"Rain, can you please give this to seat D55?" tanya rekan Raina, Gigi.
"Of course." Raina mengambil nampan berisi minuman yang di pesan oleh penumpang.
Raina berjalan ke arah belakang mengingat dia berada di area tengah saat ini.
"Excuse me sir this is your-" Raina terdiam ketika bertatap muka dengan penumpangnya. Penumpang tersebut nampak terkejut dan menatap Raina dari atas kepala hingga ujung kaki berulang kali.
"Drink," lanjut Raina ketika menyadari keadaan kemudian meletakkan kopi tersebut di meja depan penumpang.
Di saat yang sama pesawat mulai terguncang. Raina berpegangan pada salah satu kursi penumpang dan hendak kembali ke tempat duduknya sebelum ia merasa tangannya digenggam.
Raina menatap kembali wajah penumpang dihadapannya, memucat. Pria disamping penumpang tersebut menatap bingung. "Hyung, kau mengenalnya?"
"Pesawatnya...."
"Pesawat sudah di rancang sedemikian rupa jadi jangan khawatir, Tuan Jimin," ucap Raina sebiasa mungkin sembari tersenyum.
"Mohon, lepaskan tanganku," ucap Raina lagi.
Setelah genggaman Jimin terlepas, Raina menundukkan kepala tanda hormat formal kemudian kembali ke tempat duduknya.
♡
"Ujan! Gimana ketemu si Jumin?" tanya Lucas.
"Ya senang lah! Kalau ketemu kamu baru sedih," ucap Raina.
Lucas yang sedang menyesap kopi mendengus. "Penumpang aja pada kesemsem lihat aku."
"Ew. Oh ya, Kak Eunseo mana?" tanya Raina.
"Masih di Paris mau kesini. Perasaan jadwal kita bertiga terpampang dengan jelas di ruang tamu kayak jadwal anak ulangan deh," gumam Lucas.
"Ya 'kan malas baca."
Park Jimin is calling...
Raina hanya menatap ponselnya lalu membalik ponsel tersebut agar Lucas tidak melihat nama kontaknya.
Park Jimin is calling...
"Angkat tuh, kayaknya penting," ucap Lucas.
+82 325 258 547 is calling...
Raina mengernyit. Akhirnya ia masuk ke kamarnya dan mengangkat panggilan.
"Halo," ucap Raina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]
Fanfiction"Na, you're the best part of my life." Tentang persahabatan antara Park Raina dan Na Jaemin. --- start: 24 April 2020 end: 24 Mei 2020 Awesome cover by Putri_graphic Highest rank: 6 on #challenge30gp (15.05.20) ©April 2020 by your__f