10 ¦ d-day

1.2K 196 9
                                    

"Lia," panggil Raina.

"Iya Rain?"

"Temenin aku ke kamar mandi sebentar."

Raina mengajak Lia pergi ke kamar mandi kampus tempat mereka akan bertempur. Ini adalah hari H olimpiade mereka.

"Kenapa Rain?" Lia bertanya dengan khawatir.

"Aku takut," ucap Raina frustrasi.

"Kenapa?"

"Aku takut Jaemin gagal karena aku," jelas Raina.

Lia tersenyum. "Kalah atau menang itu urusan belakangan, Rain. Kamu sudah mau usaha bantuin Jaemin buat ikut olimpiade ini saja sudah hebat sekali."

"Aku nggak sepinta-"

"Kamu pintar Raina. Percaya deh, Jaemin udah bangga banget sama kamu karena kamu mau ikut disini," ucap Lia.

Raina menunduk. "Aku cuma takut...."

"Nggak apa-apa. Apapun hasilnya kita harus terima. Kalah menang itu biasa," jelas Lia.

"Jaemin, ini bukannya lima ratus ya hasilnya?" ucap Raina.

"Eh iya? Ya ampun aku salah hitung, makasih, Rai."

Di babak pertama ini, para peserta diwajibkan untuk menjawal 40 soal pilihan ganda dengan nilai +3 jika benar, -1 jika salah, dan 0 jika kosong.

"Kumpul nih? Udah yakin?" tanya Raina.

"Iya."

Raina sudah pasrah seperti apa yang dikatakan Lia. Kalah atau menang itu urusan belakangan, yang penting usahanya.

"Lolos nggak ya?" gumam Raina.

"Oke adik-adik, semua jawaban sudah Kakak terima ya. Sekarang adik-adik bisa istirahat dulu selagi menunggu pengumuman. Ingat ya, hanya sepuluh puluh tim yang bisa lanjut ke babak semi-final," jelas panitia.

Jaemin, Raina, Lia, Ryujin, Jeno, dan Renjun bertemu kembali.

"Gimana?" tanya Renjun.

"Gila sih, otak aku panas," ucap Ryujin.

"Gimana Rain?" tanya Jeno.

"Nggak tahu deh. Aku pasrah," jawab Raina.

"Bagus, emang harus gitu," sahut Lia.

"Makan aja yuk?" ajak Jaemin.

Mereka pergi ke kafetaria yang ada. Rasanya mereka merasakan kehidupan di kampus hari ini.

"Eh tahu nggak? Kakak yang namanya Yohan ganteng banget!" seru Lia.

"Oh yang jelasin tata tertib tadi?" tanya Ryujin.

"Iya, ganteng banget 'kan?"

"Pengawas di ruanganku itu. Untung masih ingat soal, rasanya mata itu susah banget ngalihin pandangan dari dia,"  ceplos Raina.

"Beneran Rain? Astaga beruntung banget!"

"Nanti pas ketemu lagi minta foto yuk?" ajak Lia.

"Mending kalian belajar lagi dari pada gosip," ucap Jeno.

"Eh udah jamnya!" seru Renjun.

Enam muda-mudi itu berlari kembali menuju aula. Disana sudah terpampang kertas yang dikerumuni para peserta. Sudah pasti itu kertas pengumuman.

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang