09 ¦ friend

1.2K 194 4
                                    

"Kamu yakin Rain?" tanya Renjun.

"Iya. Aku bakal belajar beneran kok," ucap Raina.

"Kita udah belajar cukup jauh lho, Rain. Beneran nggak apa? Nanti kamu kecapekan belajar," ucap Lia.

"Lebih baik mencoba dari pada nggak sama sekali 'kan?"

Senyuman kemudian keluar dari wajah orang-orang yang berada di ruangan.

"Ayo belajar!" seru Renjun semangat.

Mereka belajar dengan semangat. Raina memang kesulitan untuk mengejar, namun mereka mengajari gadis itu sampai bisa.

Raina tidak akan sudi membiarkan Jaemin gagal karena dirinya. Sesekali, kita harus membalas budi bukan?

"Raina ternyata cepat ngerti juga ya. Sudah hampir setengah materi lho dia kejar," ucap Ryujin.

Raina tersenyum. "Aku nggak bakal ngerti kalau nggak ada kalian."

"Eh, aku sama Ryujin ada janji mau hangout ke Lotte Mall bareng Yeji. Ikut yuk Rain?" ajak Lia.

"Lho emang boleh aku ikut?" Raina terkejut.

"Boleh lah, kenapa nggak? Ayo ganti baju, kita berangkat naik mobil Lia," ucap Ryujin.

Raina tersenyum lalu mengajak Ryujin dan Lia ke kamarnya untuk menemani dirinya bersiap daripada mereka menunggu di bawah. Ternyata punya banyak teman tidak buruk seperti yang dia kira.

"Kamarmu lucu Rain. Itu di sebelah kamar Jaemin?" tanya Ryujin.

"Iya, lucu nggak sih? Jadi kayak anak kembar kita," ucap Raina.

"Kita tuh sebenarnya sempat mikir yang nggak-nggak tahu ke kamu. Soalnya kamu selalu nempel di Jaemin, kita pikir kamu manfaatin dia," ucap Lia.

"Aku sebenarnya takut mau berteman sama yang lain," ucap Raina.

"Iya, Jaemin sempat cerita sedikit tentang kamu. Maaf lho Rain," ucap Ryujin.

"Santai aja ih. Aku justru minta maaf karena selama ini kayak sombong gitu."

Setelah selesai, mereka turun kemudian berpamitan pada yang lain.

"Jaem, Rainanya kita culik dulu ya," canda Lia.

"Nggak usah dibalikin juga nggak apa-apa," sahut Jaemin.

"Definisi tuman," ucap Jeno.

Dengan mobil Ryujin, mereka pergi ke Lotte Mall yang kebetulan cukup dekat dengan rumah Jaemin. Mereka langsung pergi ke salah satu restoran dan bertemu dengan Yeji disana.

"Weh, Raina bukan?" tanya Yeji. Raina mengangguk.

"Udah lama aku penasaran sama kamu soalnya digibahin Heejin mulu."

"Itu mulut lemes amat Ji," kesal Ryujin.

Mereka kemudian berbincang dan makin mengenal satu sama lain.

"Heejin gimana?" tanya Yeji.


"Nggak tahu dah. Aku kaget banget lho dia bisa ngelunjak kayak gitu," ucap Lia.

"Aku udah pernah bilang nggak sih kalau dia pingin ngerebut Jaemin dari Raina?" ucap Yeji.

"Bukannya kalian teman dekat?" tanya Raina.

"Nggak. Dia bertemannya sama Nancy dan kawan-kawan. Kami cuma sekelas," jelas Lia.

"Ya udah nggak usah ngomongin dia," ucap Ryujin.

"Raina sama kita sabar-sabar ya, suka ngegibah soalnya," canda Lia.

"Gibah itu nikmat tahu, Rain," ucap Ryujin.

Raina tersenyum senang. Dia dan Jaemin akhirnya mendapat teman lain. Akhirnya ada orang lain yang mengerti tentangnya selain Jaemin. Rasanya dia lega.

"Mulai sekarang kita temenan ya Rain. Jangan sungkan lagi, kita senang kok berteman sama kamu," ucap Yeji.


"Nana!" Raina memeluk Jaemin erat setelah dirinya diantar Yeji pulang.

"Gimana tadi?" tanya Jaemin.

"Seru banget Na! Aku nggak nyangka mereka serusuh itu," jelas Raina.

Sepanjang malam Raina menceritakan hal-hal yang dia lakukan bersama teman-teman barunya sembari belajar bersama Jaemin.

"Kamu tadi ngapain aja sama anak-anak?" tanya Raina.

"Tadi Chenle datang juga, terus kita pergi ke kafe game. Kurang lebih sama kayak kamu, bedanya anak-anak cowok lebih barbar," jelas Jaemin.

"Aku ngerasa normal sekarang," ucap Raina.

"Emang biasanya?"

"Biasanya aku kayak orang anti sosial," jawab Raina lalu terkekeh.

"Nana," panggil Raina lagi.

"Iya?"

"Kamu nyesel nggak berteman sama aku sampai kamu kesulitan berteman karena aku?" tanya Raina.

"Aku nggak kesulitan berteman karena kamu, Rai. Justru karena kamu aku jadi bisa punya teman. Seharusnya aku yang harus tanya begitu ke kamu," jawab Jaemin.

"Emang aku ngapain sih, Na?"

"Kamu mau berteman sama si culun Jaemin dan rela ditinggalkan teman-teman kamu yang lain waktu SD. Kamu membela aku yang di bully sama kakak kelas yang kamu taksir waktu SMP. Kamu berkorban banyak buat aku, Rai," ucap Jaemin.

Jaemin mengelus rambut Raina lembut sebelum menatap wajah gadis itu. "Jadi kalau kamu tanya aku menyesal atau nggak, jawabanku aku bersyukur banget berteman sama kamu."

🌹to be continued🌹

30 April 2020

All the love,
Feli

Best Part (Na Jaemin) [Tamat;✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang