EXTRA PART 1🥀

2.6K 74 11
                                    

"Nan, bangun." ucap vika membangunkan nanta."Quen udah sadar, dia nyariin lo." tambah vika.

Mendengar nama quen tubuh nanta langsung bereaksi, cowok itu membuka mata nya menatap Vika dengan pandangan bertanya.

"Dia udah sadar,"

"Thanks udah bangunin gue," jawab nanta dan segera masuk kedalam ruangan quen.

Nanta membuka pintu perlahan, kali ini tetap sama, gadis itu masih terbaring di atas ranjang rumah sakit.

Namun kali ini senyum manis nya yang pertama menyambut kedatangan laki-laki itu. Nanta membuang nafas nya lega, kemudian mendekati tempat gadis itu terbaring.

"Sorry ketiduran," ucap nanta menggenggam tangan quen.

"Nggak papa. Aku yang minta maaf karna bangunin kamu tidur," tutur quen mengusap wajah nanta lembut. "Kamu pasti cape kan? Maaf udah buat kamu gak tidur."

"Khemm, aduh gue batuk nh."

"Lo gak bisa apa diem dod, menghayati gitu loh film gratis begini." tukas farel.

"Tau lo, ganggu terus jadi manusia." tambah genta.

"Dasar perusak suasana lo," kali ini rangga ikut bersuara.

"Lah jadi gua yang kena," jawab dodi dengan tampang nya yang menyebalkan.

"Emang lo bangke,"

"Eh neng lisa udah berani ngatain abang dodi bangke," Timpal farel.

"Sejak kapan gue takut sama tu bocah,"

"Iya, lo ngapain sih dod pake batuk setan segala." ucap vika ketus.

"Tau tuh bikin film kita berhenti kan," tutur gea sebari memukul lengan dodi.

"Tau nih, kesel deh." tambah ica dengan wajah bt nya kepada dodi. Nampak nya keributan ini akan berlangsung memanas dan panjang.

"Lo pada ngapain masih di sini?" tanya nanta menghentikan keributan yang terjadi.

"DIEM LO!" jawab mereka kompak sebari menunjuk nanta.

"eh buset, jadi gue yang kena." tukas nanta mengelus dada nya karna terkejut.

"Hahahaha," tawa quen seketika pecah melihat semua wajah teman-teman nya. Dan pada detik itu juga semua yang berada di ruangan ini memandang si empunya.

Wajah mereka yang tampak lucu di mata quen, berubah menjadi tersenyum simpul. Memandang quen yang tengah tertawa lepas setelah sekian lama. Sudah lama bukan, gadis manis itu tidak tertawa?

"Cantik," ujar nanta membelai lembut pucuk kepala quen. Quen yang di beri pernyataan seperti itu kembali tersadar dan tersipu malu. Bahkan wajah nya kini sudah semerah tomat, karna menjadi pusat perhatian semua nya.

"Lo ketawa kan quen?" tanya lisa mendekat ke arah quen.

"Iya lah, masa gue nangis?" jawab quen tersenyum memandang lisa yang sudah berada di samping nya.

"Gue kangen denger ketawa lo sumpah," ujar dodi ikut mendekat, di susul dengan semua nya mengelilingi gadis itu.

"Bisa aja lo bang, bilang aja lo seneng kan gue kemaren sakit."

"Gila kali lo yakali gue seneng, yang ada gue ikut sakit liat lo kaya gini. Gue udah anggep lo kaya adik gue quen," jawab dodi mengusap lengan quen.

"Tangan lo bisa di jaga kan? Atau mau gue patahin?" ucap nanta menyela menatap dodi tajam.

"Sumpah nan, gue pernah lebih dari ini nyentuh quen. posesif bener lo,"

"Maksud lo apaan bangke!" kali ini bukan nanta yang menjawab, namun lisa sudah memandang tajam orang di samping nya.

ANANTA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang