"Quen,kamu mau nonton apa?" tanya genta saat mereka sudah tiba di gedung bioskop.
Quen nampak berfikir,sedangkan genta masih terus memandangi wajah gadis di samping nya itu.
"Kita liat ini aja deh,ya ta?"tunjukan quen pada salah satu film yang sedang tayang.tak perlu berfikir,genta langsung menyetujuinya,sudah beberapa akhir ini memang hubungan genta dengan quen jauh lebih baik,bahkan mereka kembali akrab seperti dulu.oleh karena itu genta berani untuk memperlakukan quen sedikit lebih spesial dari sebelumnya,genta berharap kali ini quen mau menerimanya kembali.
Sedangkan quen yang merasa akhir-akhir ini sikap genta berbeda kepadanya menjadi bingung sendiri,tidak bisa di pungkiri ia merasa nyaman dengan genta,namun di lain sisi hatinya masih untuk nanta.ia tidak ingin jika perasaanya kepada genta hanya untuk pelampiasan,quen tidak ingin menyakiti perasaan genta karna bagaimanapun juga quen pernah tau bagaimana rasanya.
Mereka memasuki ruang teater setelah membeli tiket dan pop corn,quen memilih duduk di barisan C tempat di mana ia selalu menonton dengan nanta,tanpa quen sadari semua kebiasaanya saat bersama nanta sulit untuk ia lupakan,bahkan tak jarang quen masih salah sebut nama jika sedang bersama genta.
Selama film di putar quen sangat memperhatikanya,bahkan tak ada sepatah kata pun yang terlolos dari bibir gadis itu.beda hal nya dengan genta,yang cowok itu lakukan hanya memandangi setiap ekspresi quen dari samping,dari dulu kebiasaan genta tidak pernah berganti yaitu melihat wajah quen,karna bagi genta wajah quen itu berbeda dari gadis-gadis yang lain,quen memiliki daya tarik sendiri bagi pengamat nya,tak heran jika seorang nanta sangat menyukai aquenna.
"Gue masih sayang sama lo quen"bisik genta lirih nyaris tak terdengar oleh quen,karna gadis itu masih fokus terhadap layar lebar di depan nya.
Setelah film selesai,mereka memutuskan untuk makan di restoran korea,tentu saja quen yang menentukan tempat itu,baginya sekarang korea adalah sesuatu hal yang sangat melekat pada masyarakat umum indonesia.pada jaman yang sudah canggih ini negeri gingseng itu menjadi negara yang sangat banyak di suka oleh orang-orang di seluruh dunia,begitu pula dengan quen.
"Gak papa kan kita makan di sini?"tanya quen,karna ia takut genta tidak suka dengan pilihan nya.
"Mending gue yang nurutin lo,gari pada lo sampe gak makan"jawab genta.
"hehehe tau aja lo,makasih ya ta"ujar quen merasa sangat senang karna genta tidak keberatan dengan pilihan quen,walau cowok itu pasti sedikit terpaksa.
"Quen,habis ini lo ikut gue sebentar yah,ada sesuatu yang mau gue tunjukin"
"Kenapa?penting banget ya ta?muka lo sampe serius gitu"tanya quen.
"hhmm mungkin"
"apaan sih ta,pake sembunyi-sembunyi an segala.tapi ya udah deh iya,lagian dari tadi juga lo udah mau nurutin semua kemauan gue"
Setelah makan genta mengajak quen ke suatu tempat,seperti yang sebelumnya genta sudah beritahu.namun alangkah kagetnya tempat yang di maksud genta adalah danau dimana dulu genta dan quen sering kemari,bahkan danau ini adalah saksi bisu senang dan sedih hubungan mereka berdua.
Quen tak menyangka genta akan mengajak nya kemarin,bahkan quen kira danau ini sudah tidak terawat lagi,tapi setelah melihatnya sekarang quen menjadi sangat merindukan dan menyukai tempat yang sudah sangat indah ini.
"Suka?"tanya genta saat melihat ekspresi bahagia di wajah quen.
"Suka ta.tapi kenapa lo ngajak gue ke sini?"
"Lo pernah mikir gak kalau kita bakalan kaya gini lagi?gue bisa deket sama lo lagi,quen."tanya genta dengan pandangan lurus kedepan.
"gue gak pernah berfikiran ke sana,tapi karna nyata nya gitu,gue jadi tau kalau kita berdamai dengan masa lalu mungkin itu akan menjadi jalan terbaik"tutur quen.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTA [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR,SEBELUM MEMBACA SEBAGAI BENTUK SUPORT KALIAN UNTUK PENULIS DAN CERITA INI] (BELUM REVISI) "Aku sayang kamu tanpa alasan,mencintai kamu adalah keputusan,di cintai oleh mu adalah kebahagiaan.aku tau kamu selalu berusaha buat aku nan,wal...